Mohon tunggu...
Noer  Laily
Noer Laily Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keberhasilan Insan Ditentukan oleh Ini

15 November 2017   23:39 Diperbarui: 29 November 2017   23:19 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

berbicara tentang keberhasilan itu seakan-seakan semua usaha yang dilakukan memberikan semangat dan senyuman lebar terhadap orang yang melakukan usaha tersebut. artinya orang dikatakan berhasil ketika orang tersebut mampu melewati beberapa tantangan dan tak pernah menyerah, yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan tersendiri. dalam keberhasilan pasti ada tantangan. tidak dikatakan berhasil jika tidak merasakan apa itu tantangan. seperti albert einsten. Einsten adalah seorang tokoh fisikawan yang berhasil menciptakan teori relativitas dan terkenal dengan ilmu fisika nya yang sangat luas.

 Pada masa kecilnnya einsten tidak lancar dalam berbicara. Ia juga kurang dalam kemampuan bahasa, sehingga mengakibatkan kepala sekolah menganggap einsten adalah orang yang bodoh. Pada tahap tersebut einsten tidak berkecil hati dan menganggap hal tersebut sebagai motivasi. Sejatinya awal dari penemuan teori dimulai dari pemberian ayahnya yang berupa kompas. Dia mulai berpkir bahwa setiap benda yang berada di sekitarnya beraksi ke jarum kompas tersebut. Dari situlah dia mulai semangat dalam mengembangkan teori relativitas.

Dalam cerita di atas penyebab utama keberhasilan tersebut adalah bagaimana seseorang dalam membimbing pribadinya. Ketika einsten dijuluki sebagai orang bodoh oleh kepala sekolah. Ia tidak berkecil hati dan tidak terpengaruh dalam julukan tersebut sehingga masih tetap semangat dalam penemuan teori tersebut. Ia membimbing dirinya  dengan berkonsentrasi pada pemikirannya terhadap kompas yang diberikan oleh ayahnya. 

Contoh lain yang sering terjadi. Saat akhir semester semua mahasiswa tidak mungkin tiba --tiba mendapat suatu nilai, melainkan mereka melalui proses , yang mana dalam proses tersebut terdiri beberapa usaha dan tantangan. Setelah melalui proses tersebut mereka akan mengetahui hasil dari usaha mereka sebelumya. Jika sebagian dari mereka mendapatkan nilai bagus berarti mereka dapat membimbing pribadinya dengan baik. Artinya ketika ada tugas langsung dikerjakan, setiap amanah dijalankan dengan benar dan menaati setiap yang ada dalam proses perkuliahan. Kalau mendapatkan nilai kurang baik berarti sebaliknya.

Kesimpulannya bimbingan pribadi itu sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan seseorang. Ketika seseorang tidak memberikan bimbingan yang baik pada dirinya  maka kadar keberhasilan kecil untuk dicapai. Tetapi jika sebaliknya. Maka keberhasilan akan tercapai dengan sempurna. Keberhasilan insan  akan tergantung bagaimana insan tersebut dalam membimbing pribadinya.

Terimakasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun