Mohon tunggu...
Inarotu Laili
Inarotu Laili Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lunturnya Gotong Royong Akibat Tingginya Individualisme pada Masyarakat Indonesia

30 Oktober 2016   07:30 Diperbarui: 30 Oktober 2016   08:32 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia adalah gotong royong, tetapi hal itu telah berubah ketika modernisasi dan globalisasi masuk ke Indonesia, yang secara kompleks membawa pengaruh yang sangat besar pada masyarakat Indonesia yang pada dasarnya memili banyak sekali budaya dan tradisi. Tetapi, seiring dengan derasnya arus globalisasi ini secara otomatis kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia mempengaruhi kepribadian masyarakat menjadi orang yang individualis. Seseorang yang mempunyai sifat individualis memiliki sifat tidak dapat melihat dan menilai keadaan yang ada disekitarnya, ada dipikirannya hanyalah bagaimana ia bisa melakukan pekerjaannya dengan baik dan menjadi orang terbaik. Sifat individualis ini juga didorong oleh berkembangnya teknologi yang sangat pesat, seperti munculnya gadget-gadget yang setiap tahunnya selalu muncul produk yang semakin canggih.

Perkembangan teknologi tersebut membawa pengaruh yang signifikan seperti semakin jauhnya atau mungkin juga hilangnya sifat kebersamaan dengan sesama. Jaman sekarang ini, jangankan berkomunikasi dengan tetangga, berkomunikasi dengan keluarga saja sudah mulai berkurang. Mereka semakin mementingkan urusannya sendiri dan selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Missal ketika sedang berkumpul dengan keluarga atau teman, pasti tidak akan lepas dengan gadgetnya, yang tujuan awalnya adalah berkumpul dan berbincang-bincang malah terhalang dengan asyiknya gadget mereka. Hal tersebut mengurangi silaturrahmi antar sesame, karena mereka beranggapan bahwa berkomunikasi lewat media elektronik saja sudah cukup.

Besarnya sifat individualis ini memungkinkan bahwa beberapa tahun kedepan, tradisi gotong royong hilang tertutup oleh kebudayaan barat dan kebudayaan asing lainnya. Maka dar itu, untuk meningkatkan sifat gotong royong dan meminimalisir sifat individualis pada masyarakat, perlu dilakukannya acara silaturrahmi, berkumpul dan mengadakan pertemuan-pertemuan yang mendorong gotong royong. Hal tersebut pastinya akan dapat menumbuhkan kembali rasa kebersamaa, kepedulian dengan gotong royong dan menghindari sifat individualis di diri masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun