Pola asuh ini menekankan aturan - aturan atau perilaku yang harus dipenuhi dan tidak boleh dipertanyakan. Adapun dampak yang diperoleh dari pola asuh ini adalah: anak tidak dapat mengambil keputusan secara mandiri, menjadikan kurang terbuka pada orang tua, pelanggar norma, dan penekanan diri akibat tidak adannya ruang diskusi antar anak dan orang tua.Â
2. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh ini menekankan pada individualitas atau kemandirian anak, namun tetap dalam pengawasan orang tua. Adapun polaasuh demokratis merupakan pola asuh yang relevan dalam keserasian antara kehendak orang tua dan perilaku anak. Dampak dari pola perilaku ini adalah : Â anak menjadi terbuka dengan orang tua yang dapat membangun relasi antar keduanya, dan anak akan memilki inisiatif untuk bertindak pada hal apapun.Â
3. Pola Asuh PermisifÂ
Pola asuh ini adalah sebuah pengasuhan tanpa adanya penerapan disiplin pada anak ataupun tanpa adanya pengawasan yangdilakukan orang tua dalam perilaku anak. Maka dari itu, akibat dari pola pengasuhan ini anakakan terbiasa menentukan kehendaknya sendiri dan menjadikan anak egois, dan tanpa arahan serta pengawasan dari orang tua akan membiasakan anakuntuk melanggar terhadap norma sosial yang berlaku.Â
 Kemudian, Seberapa Penting Pengaruh Lingkungan dengan Peerkembangan Moral Anak ?
Persoalan - persoalan yang terjadi sebab pola asuh dan lingkungan yang mencangkup interaksi dengan orang tua, guru, teman sebaya,dan lingkungan masyarakat sangat berpengaruh dalam proses pembentukan perilaku dan karakter anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial (norma- norma kehidupan) dalam masyarakat.Â
Pembinaan terhadap lingkungan dengan pola asuh yang baik atau tidak, juga akan berkaitan dengan kepribadian anak. Maka dari itu, kualitas hubungan keterkaitan anak dengan orang tua dalam awal masa kanak - kanak, sangatlah penting untuk perkembangan moral.Â
Adapun pada usia 4 - 5 tahun anak akan menempuh tingkatan perkembangan moral yakni prakonvensional. Pada tahapan prakonvensional menurut Kolberg anak akan melalui tahap hukum - ketaatan, dalam artian ketika anak melakukan seuatu perbuatan, maka ia akan mendapatkan konsekuensinya. Anak akan merasa perbuatanya benar ketika sesuai dengan tujuanya, yakni memenuhi kebutuhanya sendiri ataupun orang lain.Â
Perilaku Antisosial Pada AnakÂ
Tak jarang kita temui anak yang memilki perilaku agresif ataupun tidak patuh dengan peraturan yang ada. Dalam permasalahan mengenai perilaku yang mencangkup sosial, moral dan emosi disebut dengan perilaku antososial.Â