Mohon tunggu...
Lailya aries tantya
Lailya aries tantya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tak Perlu Menjadi Dokter untuk Mengetahui Anatomi Otak

13 Maret 2022   00:15 Diperbarui: 13 Maret 2022   00:28 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Harapan orang tua terdapat pada buah hatinya. Orang tua akan selalu mengusahakan yang terbaik bagi anaknya dengan memberikan stimulasi yang baik serta pendidikan bermutu yang akan mengantarkan anaknya pada masa depan yang cerah. Tetapi, Robert Sylwester yakni seorang Profesor bidang pendidikan dari University Oregon mengatakan bahwasanya, pada umumnya orang tua maupun orang dewasa membesarkan anak -  anak mereka tanpa pengetahuan sedikitpun tentang neurobiology. Adapun neurobiology disini memiliki makna yakni sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem kerja saraf, fisiologi serta hubungannya dengan perilaku manusia. 

Hal tersebut, mengakibatkan orang tua dan guru mendidik anak -- anak mereka sesuai dengan cita -- cita orang tua dan gurunya serta  banyaknya anak belajar dengan terpaksa karena ingin menyenangkan hati orang tua dan gurunya. Akibatanya, potensi alamiyah yang dimiliki anak kurang baik dalam perkembangan anak. Dapat diambil contoh, anak pertama cenderung akan meneruskan cita -- cita yang diinginkan orang tuanya yang gagal, serta berharap anak pertamanya akan mewujudkan cita -- cita yang gagal tersebut. Maka, pentingnya orang tua dan pendidik untuk mengetahui potensi ilmiyah yang dimiliki anak dalam proses perkembangannya dengan mempelajari sedikit tentang neurobiology.

Mari Belajar Anatomi Otak

Anatomi otak adalah cabang biologi yang mempelajari tentang struktur otak. Adapun otak (brain) adalah organ vital dan kompleks yang dilindungi oleh tengkorak. Sebagai saraf pusat, otak sangat berpengaruh atas semua pengontrolan yang terjadi dalam tubuh. Selain otak saraf pusat juga berhubungan dengan sumsum tulang belakang. Sebagian besar rangsangan (implus) akan menuju ke otak dan akan diproses, kemudian saraf -- saraf yang berada diotak akan menuju bagian tubuh tertentu, seperti : mata, telinga dan lainya. Tetapi, beberapa saraf lainya juga akan terhubung ke bagian tubuh melalui sumsum tulang belakang, untuk mengontrol bagian tubuh seperti: bernafas dan berjalan.

  Adapun bagian -- bagian anatomi otak atau struktur otak terdiri dari :

  • Otak besar (cerebrum)
  • Otak kecil (cerebellum)
  • Brainstem (batang otak)
  • Bagian dalam otak (interbrain)

Yang mana semua bagian otak ini akan saling berhubungan satu sama lain. Tetapi akan memiliki fungsi - fungsi tersendiri. Pembahasan pertama kita adalah otak besar (cerebrum). Otak besar (cerebrum) adalah bagian yang terbesar dalam bagian otak yang berada didepan atau kening. Celebrum dibagi memiliki dua belahan atau 2 hemisfer, yakni otak kanan dan otak kiri. Otak kanan sebagai pengatur kemampuan spasial dan pengenalan pola, sedangkan otak kiri untuk berfikir, berbicara dan menulis. Bagian celebrum ini terdapat empat bagian, yaitu :

  • Frontal lobe / lobus frontal / bagian depan
  • Lobus frontal berada pada dibagian depan tepatnya pada bagian kening. Bagian ini berperan dalam gerakan tubuh, menilai atau memahami sesuatu serta memecahkan masalah. Tidak heran, ketika seseorang sedang berfikir atau sedang memecahkan masalah, maka seseorang tersebut akan memegang kening mereka. Kerusakan pada lobus frontal dapat mengubah perilaku dan sikap seseorang.
  • Lobus temporal
  • Lobus temporal berada sejajar dengan telinga kita. Pada bagian ini berfungsi sebagai pendengaran, pengendalian emosi serta pengaturan memori. Kerusakan pada lobus temporal dapat menyebabkan hilangnya ingatan, rusaknya persepsi ucapan dan kemampuan berbahasa
  • Parietal lobe / lobus parietal
  • Lobus parietal berada pada bagian atas kepala tepatnya dibagian belakang temporal lobus. Lobus parietal berfungsi untuk menafsiran pesan visual, gerakan tubuh, kemampuan berhitung, serta motorik halus dengan jari -- jari tangan. Kerusakan pada bagian ini akan menyebabkan mati rasa yakni, kehilangan sensasi ataupun sering merasa kesemutan.
  • Occipital lobe / lobus oksipital
  • Lobus oksipital berada dibagian belakang kepala, yang berfungsi sebagai pengelihatan dan memahami arti -- arti kata tertulis. Kerusakan pada bagian lobus oksipital akan menyebabkan susah mengenali objek,bahkan dapat terjadi buta warna.

Pada bagian bawah otak besar (cerebrum), tepatnya pada belakang kepala terdapat otak kecil (cerebellum). Cerebellum berukuran 10% lebih kecil dari otak besar, tetapi dalam cerebellum 50% menyimpan banyak sel saraf otak. Cerebellum berperan sebagai penyempurnaan otak kanan dan otak kiri (2 hemisfer) dari otak besar ke otot dan membuat pergerakan tubuh lebih akurat. Kerusakan pada bagian cerebellum akan mempengaruhi gerakan tubuh, keseimbangan, memori kemampuan sederhana serta reflek yang dipelajari.

Selanjutnya kita akan membahas batang otak (brainstain). Brainstain berada didepan otak kecil (cerebellum) dan tepat dibawah otak besar (cerebrum). Yang mana, letak batang otak akan berhubungkan langsung dengan sumsum tulang belakang untuk mengatur pernafasan, pencernaan makanan serta peredaran darah. Brainstain terbagi menjadi tiga bagian :

  • Midbrain (otak tengah), berfungsi untuk pengelihatan, pendengaran, kesadaran serta pergerakan tubuh
  • Pons, berperan dalam pengaturan tidur, terjaga dan mimpi
  • Medulla, berperan dalam pernafasan dengan jantung dan kesadaran.

Yang terakhir adalah bagian dalam otak (interbrain). Apabila otak dibelah pada bagian tengah (potongan sagittal) maka, akan terdapat struktur bagian dalam otak yakni, thalamus dan hypothalamus. Hypothalamus berada pada bagian bawah thalamus didalam otak. Thalamus berfungsi sebagai stasiun pemancar, yakni ketika rangsangan sensorik maupun motorik melewati thalamus dan berjalan diantara otak dan seluruh sistem saraf tubuh thalamus juga berfungsi untuk kesadaran terhadap sensasi serta berperan dalam control motorik. Adapun fungsi hypothalamus yakni regulasi dari fungsi hemostatis, seperti : pengaturan suhu, pengeluaran urine serta asupan makanan.

Bagaimana para pembaca sekalian, apakah memahamkan ?

Sedikit karya ini, semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun