Mohon tunggu...
Laily SyarifatulHidayah
Laily SyarifatulHidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNS aktif 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Negatif Chat GPT

4 November 2024   02:00 Diperbarui: 4 November 2024   02:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Open AI adalah model bahasa buatan atau chatbot yang dikembangkan oleh Open AI. Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) ini memahami dan bereaksi terhadap teks dalam bahasa manusia menggunakan teknik pemrosesan bahasa alami (NLP). Chat GPT dimaksudkan untuk membantu berbagi informasi, menjawab pertanyaan, berbagi ide, mengobrol, dan bahkan mendiskusikan topik.

Mahasiswa banyak menggunakan aplikasi chat GPT untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosen atau pendidik. Selain itu, hampir sebagian mereka menggunakan bantuan chat GPT untuk menyelesaikan tesis atau skripsi mereka. Hal ini menimbulkan permasalah di dunia pendidikan karena sebagian mahasiswa yang kecanduan chat GPT merasakan bahwa chat GPT dapat mengancam dan memperlemah kemampuan mereka untuk menggunakan pemikiran kritis saat menyelesaikan suatu kasus atau tugas yang diberikan oleh pendidik. 

Situasi ini mengindikasikan adanya pergeseran dalam cara mahasiswa berinteraksi dengan informasi dan menyelesaikan masalah. Akibatnya, keterampilan berpikir kritis, yang seharusnya diasah melalui proses pendidikan, dapat terabaikan. Artikel ini akan membahas dampak negatif dari ketergantungan terhadap teknologi canggih ini dan seberapa pentingnya mempertahankan kemampuan berpikir kritis dalam pendidikan tinggi di era kemunculan chat GPT.

A.Ketergantungan pada obrolan GPT memiliki dampak buruk diantaranya:

1.Ketergantungan pada pemecahan masalah yang cepat
Pengembangan keterampilan pencarian, analisis, dan evaluasi mandiri mahasiswa penting bagi proses pembelajaran. Namun, banyak siswa memilih jalan pintas karena program seperti chat GPT mudah diakses. Akibatnya, kemampuan analitis yang seharusnya dikembangkan selama proses pendidikan berkurang.

2.Proses Pembelajaran yang Berkurang
Terlalu bergantung pada teknologi dapat mengakibatkan berkurangnya waktu yang dihabiskan untuk proses pembelajaran yang penting ini. Mahasiswa dapat menjadi tidak tertarik untuk membaca buku atau referensi yang relevan dan berpartisipasi dalam diskusi yang dapat memperdalam pemahaman mereka.

3.Distorsi Pemahaman dan Informasi
Selain itu, ketergantungan pada teknologi dapat menyebabkan kesalahpahaman atau distorsi. Mahasiswa dapat diberikan informasi yang tidak akurat atau menyesatkan jika mereka tidak diajarkan cara memeriksa dan menilai sumber informasi.

4.Mengurangi minat Diskusi dan Kolaborasi
Dalam pendidikan tinggi, kolaborasi dan diskusi mahasiswa merupakan komponen penting yang mendorong pertumbuhan kemampuan berpikir kritis. Kontak sosial yang biasanya terjadi selama pembelajaran berkurang ketika mahasiswa memutuskan untuk mengandalkan teknologi untuk memperoleh jawaban.

B.Berikut pentingnya mempertahankan kemampuan berpikir kritis di era munculnya chat GPT antara lain:

1)Menghadapi Informasi yang Melimpah dan Menyesatkan
Siswa sering kali dihadapkan pada fakta dan sumber yang tidak selalu dapat diandalkan di era informasi yang melimpah ini. Meskipun chat GPT menawarkan respons yang cepat, tidak semua data yang ditampilkan dapat dipercaya. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis dapat menghindari informasi yang salah dengan menilai dan mengonfirmasi informasi tersebut sebelum menerimanya.

2)Pengembangan Kemampuan Analisis dan Argumentasi
Menganalisis data, mengenali argumen, dan menyusun ide-ide logis merupakan komponen-komponen berpikir kritis. Menulis esai, membuat presentasi, dan mengikuti debat kelas semuanya memerlukan kemampuan-kemampuan ini dalam diskusi kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun