Mohon tunggu...
lailul mariya absas
lailul mariya absas Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

TETAP SEMANGAT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Evaluasi Kesesuaian Lahan Kawasan Permukiman Kota Semarang

4 Mei 2021   13:30 Diperbarui: 4 Mei 2021   13:34 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pusat titik pertumbuhan ekonomi dan pusat aktivitas ekonomi, sosial dan budaya merupakan sebuah peran kota. Hal tersebut, sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi karena hampir semua orang memilih berpindah ke area kawasan kota yang menjadi pusat pertumbuhan segala aktivitas dan perekonomian. 

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang mengalami perpindahan, maka bertambah juga kebutuhan mengenai permintaan lahan. Oleh karena itu, melalui petumbuhan penduduk yang pesat maka akan mendorong perubahan penggunaan fungsi lahan seperti halnya untuk tempat tinggal serta pemenuhan fasilitas pendukung. 

Semakin meningkatnya pembangunan permukiman maka akan berdampak pula pada pola perubahan fungsi lahan serta berdampak terhadap menurunya kualitas lingkungan. Banyaknya pembangunan permukiman yang merembet hingga pinggiran kota akibat dari tingginya jumlah penduduk serta permintaan lahan mengakibatkan terjadinya urban sprawl pada kawasan tersebut. Dari masalah Urban sprawl tersebut akan berdampak negatif pada ketidakteraturan pembangunan fasilitas dan kesesuaian lahan kawasan tersebut.

Kota semarang merupakan sebuah kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi serta penunjang aktivitas yang lengkap sehingga menjadikan kota semarang sebagai tujuan yang sangat menjanjikan yaitu untuk mencari sumber penghasilan. Akibatnya kota semarang mengalami perluasan yang terjadi terus menerus karena mengalami tingkat jumlah penduduk yang semakian tinggi. 

Hal tersebut mengakibatkan tingkat pembangunan permukiman menjadi semakin tinggi. Maka dapat diketahui bahwa dengan peningkatan jumlah penduduk yang tinggi maka akan berdampak juga mendorong peningkatan kebutuhan akan lahan. hal tersebut akan mengakibatkan timbul persaingan penggunaan lahan sebab sebiah lahan akan bersifat tetap dan terbatas. 

Jika ditinjau berdasarkan kondisi penggunaan lahannya yaitu banyak terjadi perubahan penggunaan lahan seperti tegalan menjadi permukiman terjadi salah satunya di Kelurahan Rowosari, Meteseh, Sendangmulyo, Sambiroto dan Kedungmundu serta di Kelurahan Gedawang, Jabungan, Padangsari dan Banyumanik. Sawah menjadi permukiman terjadi di Kelurahan Pedalangan, Sadeng, Kramas dan Gedawang. Hal tersebut terjadi akibat dari pertambahan penduduk yang tinggi serta pemintaan lahan yang semakain naik di tiap tahunnya.

Menurut (Sitorus,1998) hubungan antara velauasi lahan dengan perencanaan menyebutkan bahwa kesesuaian lahan merupakan sebuah kecocokan sebidang lahan dengan fungsi penggunaan tertentu. Dengan demikian perlu adanya perencanaan yang berkelanjutan untuk kedepannya dalam mengahdapi peningkatan jumlah penduduk. Didalam proses alih fungsi lahan juga terdapat proses evaluasi terhadap kesesuaian lahan permukiman. Jika ditinjau berrdasarkan kebijakan tata ruang wilayah kota semarang menghasilkan bahwa 50,02% sangat sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Semarang. Sedangkan lahan sebesar 14,43 % sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Semarang, lahan sebesar 19,62 % Cukup Sesuai dengan Rencana Tata Runag Wilayah, dan ada sekitar 7,40 % Lahan Kurang Sesuai serta 8,53% Lahan sama sekali tidak Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa masih terdapat ketidaksesuaian lahan sehingga pemerintah harus lebih selektif Kembali dalam urusan pembangunan. Pada kawasan khusus permukiman sebaiknya diarahkan ke lahan yang sesuai dengan peruntukkannya agar tidak berdampak negative pada lingkungan. 

selian itu, untuk kawsan yang tidak sesuai peruntukkanya diharapkan dapat digunakan sebagai kawasan penyangga sehingga upaya pelestarsian lingkungan dapat dilakukan secara maksimal untuk kehidupan masyarakat kedepannya. Kegiatan yang lain yang dapat dilakukan dalam evaluasi keseuaian lahan yaitu dengan pemberian peringatan dan sanksi bagi semua pihak yang melakukan pembangunan permukiman di lahan yang tidak sesuai peruntukkannya yang dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan dan penghuninya. Oleh karena itu, perlu adanya peran semua stakeholder agar bermanfaat untuk evaluasi keseuaian lahan yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun