Mohon tunggu...
lailul mariya absas
lailul mariya absas Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

TETAP SEMANGAT

Selanjutnya

Tutup

Money

Cluster Industry di Indonesia

2 November 2019   08:25 Diperbarui: 2 November 2019   08:41 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Cluster industry merupakan salah satu hal yang dijadikan pendukung dalam perekonomian di Indonesia. Pada dasrnya cluster industry merupakan sekumpulan kelompok perusahaan yang saling berhubungan dan saling berdekatan secara letak serta secara khusus saling terkait dalam suatu bidang. Di sisi lain mereka saling terkait dalam hal barang yang akan dibutuhkan satu dengan yang lainnya untuk memperoleh barang jadi yang siap untuk dipakai oleh konsumen. Bisa disebut bahwa cluster industry munculnya tanpa terduga atau spontan karena adanya banyak barang mentah di sekitar proses suatu produski. Oleh karena itu, dengan konsep yang seperti itu maka banyak para pengamat dan pemerintah yang menyoroti cluster industry tersebut.

Jika dilihat pada cluster industry memiliki efek yang sangat besar dalam perekeonomian Indonesia. Karena dengan membentuk grup tersebut maka akan mempercepat dan dapat memenuhi kebutuhan para konsumen pasar. Dengan hal tersebut maka perekonomian Indonesia juga akan meningkat. Selain itu jika dilihat dari aspek industrinya, maka akan dapat menekankan biaya transaksi yang sangat rendah. Ada hal lain selain menekankan biaya transaksi yaitu salah satunya dapat menimbulkan efisiensi dalam hal waktu maupun lainnya.

Di indoensia sendiri, Berdasarakan penelitian JICA, penyebaran klaster terbesar berada di Jawa-Bali (46,5 %), diikuti Sumatera (18,5 %), Sulawesi (11,3 %), Indonesia bagian Timur (11,3 %) dan Kalimantan ( 8,7 %). Dari Jawa Bali tersebut penyebaran klaster tertinggi berada di Jawa Tengah. Kebanyakan klaster berlokai di Provinsi Jawa Tengah. Dari 5.715 klaster di Jawa Tengah pada tahun 1998 maka 53,6 % berada di Jawa Tengah (Marijan) Prosentase ini setara dengan 25,2 % total klaster di Indonesia. Weijland mempunyai estimasi bahwa lebih dari 40 % industri klaster di Indonesia berlokasi di Jawa Tengah (1999). Estimasi ini didukung oleh beberapa data, misalnya Klapwijk (1997) menemukan bahwa paling tidak ada 4.400 sentra industri di Jawa Tengah pada 1989, dimana 90,9 % nya diklasifikasikan sebagai klaster industri pedesaan.

Selain banyak keuntungan namun juga banyak masalah yang ditimbulkan pada cluster industry saat ini. Yang pertama yaitu masalah dalam hal transaksi bisnisnya banyak yang dicurangin oleh para pedagang atau para grosir. Yang kedua yaitu koperasi atau asosiasi tidak aktif sehingga terjadi daya tawar yang lemah dalam hal negosiasi harga untuk penjualan komoditas. Yang ketiga yaitu sebagian besar cluster industry letaknya di daerah pedalaman yang banyak melibatkan petani musiman dengan menggunakan teknologi yang sederhana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun