Dalam event Festival Syair Internasional yang diselenggarakan oleh Forum PERRUAS (Perkumpulan Rumah Seni Asnur) delegasi perwakilan Provinsi Jawa Tengah, tiga di antaranya merupakan guru Banyumas diberi kesempatan untuk menghadiri rangkaian acara di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tanggal 29-31 Desember 2023 lalu. Acara bergengsi tersebut terdiri dari visualisasi Syair, Launching Album Ibu Kata, Penganugerahan Piagam MURI, Parade Rektor Bersyair, Parade Tokoh Bersyair, Orasi Budaya, dan terutama Peluncuran Buku Antopologi Syair Negeri Dunia.
Tiga guru tersebut yaitu Lailla Nurul Q.,M.Pd.I., Isnawati Miladiyah, S.Ag.,M.Pd. dan Serli Susilowati, S.Pd.I. yang karyanya berhasil juga lolos kurasi bersanding dengan ribuan karya dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Amerika, Brunei Darussalam, Australia dan Italia dan juga Taiwan. Di samping itu, ketiganya juga diberi kesempatan untuk tampil di panggung Teater Besar Taman Ismail Marzuki Jakarta dalam acara Pembukaan Festival Syair Internasional membawakan sehimpun syair dalam bingkai kearifan lokal iringan musik tradisional Provinsi Jawa Tengah.
"Acara ini bertujuan membangun habituasi dan kecintaan masyarakat pada syair, dan menjadikan sastra sebagai spirit kehidupannya. Sastra kembali pada masyarakat yang dulunya berupa syair, pantun, dan gurindam," jelas Asrizal Nur, penggagas sekaligus ketua PERRUAS.
"Ini tentu merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, sehingga bisa menginspirasi guru lainnya. Kesuksesan prestasi bukanlah suatu kebetulan, tapi hasil dari kerja keras, kegigihan, keinginan belajar dan pengorbanan," jelas Ibnu Asaddudin, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas di sela-sela kesibukannya. Beliau berharap hal positif ini dapat dipertahankan serta ditingkatkan sehingga bukan saja sastra sebagai sebuah ilmu pengetahuan, tetapi seni kehidupan yang edukatif dan mampu membentuk insan religius yang moderat.
"Dalam acara puncak Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri, Presiden Penyair Indonesia menyampaikan orasi budaya yang berhasil membakar semangat dan hakikat bersastra secara masif di tengah rentak budaya, debut politik khususnya di Indonesia tercinta. Ada juga penampilan syair klasik dari Malaysia serta pemberian anugerah syair lainnya," tandas Sam Muchtar Chaniago selaku ketua panitia event ini yang menegaskan kembali bahwa kegiatan ini semata ditujukan untuk melestarikan dan mengangkat budaya bangsa di kancah internasional.
Buku antologi yang mendapat penghargaan anugerah rekor MURI buku antologi dengan penulis terbanyak. Karya syair yang berhasil nangkring di jajaran karya dari 2023 penulis itu di antaranya berjudul: "Indonesia Negeriku", karya Serli Susilowati, "Negeri Seribu Candi", karya Lailla Nurul Q., dan "Pariwisata Indah di Banyumas", karya dari Isnawati Miladiyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H