Teringat oleh saya diawal-awal saya memulai bekerja, ketika itu kami melaksanakan study tour ke suatu tempat, dan tentu saja dengan tanpa melewatkan untuk mampir ke tempat wisata yang terdekat.Â
Seperti halnya di tempat wisata lainnya disana juga terdapat para penjual yang menawarkan aneka ragam dagangan. Sedang saya tertarik dengan sandal refleksi yang berbentuk unik dengan tonjolan-tonjolan berbentuk tabung dan setengah bola diatasnya dengan diameter yang lebih sedikit dari 1 cm perkiraanku, aku memekik kaget ketika mencoba memakainya. Lalu dengan bercanda yang mungkin terkesan pongah aku berseloroh "Heii ... bagaimana bisa orang membeli sandal yang menyakitkan ini".
"Heii ... kalau kamu seorang yang sehat, biarpun kamu pakai berjalan sandal ini kau tak akan merasa sakit". Dia, si penjual itu menyahut.
Aku tertawa ... dan pada akhirnya membelinya setelah sedikit mendengar argumen indah dari si penjual.
Ya ... demikian juga nasehat. Andai hati ini sehat tentu tak akan merasa sakit ketika mendengarnya.
Ibaratnya nasehat adalah sandal refleksi dan hati adalah badan yang sehat (harusnya).
Lalu bagaimana jika badan sakit hingga kesakitan ketika memakai sandal refleksi?
Seperti yang disampaikan oleh Abang penjual sandal tersebut " pakailah terus, maka sakitmu akan tersembuhkan " .
Demikian juga dengan nasehat kunyahlah ... ee ... dengarlah terus nasehat itu kalau perlu rekam dengan gawaimu hingga kau bisa mendengarnya kapanpun kau mau niscaya hatimu berangsur sehat dan selamat.
Selamat beristirahat.
Di Madrasah kami yang asri, dalam rangka mendampingi anak-anak Kelas VII Perjusa.Â