Mohon tunggu...
lailiyati .
lailiyati . Mohon Tunggu... Guru - GURU

Dimana kaki berpijak, disitu langit dijunjung.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sandal Refleksi dan Nasehat

20 Oktober 2023   09:19 Diperbarui: 20 Oktober 2023   09:23 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Teringat oleh saya diawal-awal saya memulai bekerja, ketika itu kami melaksanakan study tour ke suatu tempat, dan tentu saja dengan tanpa melewatkan untuk mampir ke tempat wisata yang terdekat. 

Seperti halnya di tempat wisata lainnya disana juga terdapat para penjual yang menawarkan aneka ragam dagangan. Sedang saya tertarik dengan sandal refleksi yang berbentuk unik dengan tonjolan-tonjolan berbentuk tabung dan setengah bola diatasnya dengan diameter yang lebih sedikit dari 1 cm perkiraanku, aku memekik kaget ketika mencoba memakainya. Lalu dengan bercanda yang mungkin terkesan pongah aku berseloroh "Heii ... bagaimana bisa orang membeli sandal yang menyakitkan ini".

"Heii ... kalau kamu seorang yang sehat, biarpun kamu pakai berjalan sandal ini kau tak akan merasa sakit". Dia, si penjual itu menyahut.

Aku tertawa ... dan pada akhirnya membelinya setelah sedikit mendengar argumen indah dari si penjual.

Ya ... demikian juga nasehat. Andai hati ini sehat tentu tak akan merasa sakit ketika mendengarnya.

Ibaratnya nasehat adalah sandal refleksi dan hati adalah badan yang sehat (harusnya).

Lalu bagaimana jika badan sakit hingga kesakitan ketika memakai sandal refleksi?

Seperti yang disampaikan oleh Abang penjual sandal tersebut " pakailah terus, maka sakitmu akan tersembuhkan " .

Demikian juga dengan nasehat kunyahlah ... ee ... dengarlah terus nasehat itu kalau perlu rekam dengan gawaimu hingga kau bisa mendengarnya kapanpun kau mau niscaya hatimu berangsur sehat dan selamat.

Selamat beristirahat.

Di Madrasah kami yang asri, dalam rangka mendampingi anak-anak Kelas VII Perjusa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun