Mohon tunggu...
LailiNC Camelia
LailiNC Camelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menggambar dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perubahan Kurikulum Berdampak pada Motivasi Belajar Siswa

17 Desember 2023   10:44 Diperbarui: 17 Desember 2023   10:47 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kurikulum adalah suatu wadah dalam sistem pendidikan untuk memudahkan proses pembelajaran. Menurut Crow & Crow (1958), kurikulum merupakan rancangan pengajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program pendidikan. Di Indonesia perubahan kurikulum terjadi kurang lebih sebelas kali, mulai dari kurikulum 1947 hingga yang terbaru yaitu kurikulum merdeka. 

Yang terbaru ini yaitu perubahan kurikulum 13 menjadi kurikulum merdeka ternyata meninggalkan banyak sudut pandang dari berbagai kalangan. Banyak yang beranggapan perubahan kurikulum ini memudahkan dalam proses pembelajaran, tapi tidak sedikit juga para pelajar yang merasa keberatan walaupun diberikan kebebasan untuk menentukan minat dan bakatnya.

Kita tahu bahwa perubahan Kurikulum 13 menjadi Kurikulum Merdeka awalnya dipicu oleh kondisi pandemi covid19, agar tidak terjadi ketertinggalan pembelajaran dalam jangka yang cukup lama. Perubahan kurikulum ini tentu memiliki tujuan yaitu untuk mengoptimalkan pendidikan, menjadikan proses pembelajaran lebih efektif dan fleksibel, dan juga mendorong kreativitas siswa dalam menentukan bakat serta minatnya.

Perubahan kurikulum ternyata tidak hanya meninggalkan dampak positif tapi juga dampak negatif, salah satunya yaitu mempengaruhi motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah hasrat yang muncul dari dalam diri untuk tercapainya kegiatan belajar. Adanya motivasi belajar diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 

Akan tetapi, pergantian kurikulum yang terlalu cepat ternyata dapat menurunkan motivasi belajar siswa. Hal ini disebabkan karena peserta didik tidak dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru. Kebijakan kurikulum yang berubah-ubah dapat membingungkan para pelajar dan tidak sedikit juga guru yang kesusahan mengimplementasikan dengan baik sesuai arahan pemerintah. 

Oleh karena itu, banyak pelajar yang merasa berat menerima perubahan kurikulum yang terlalu cepat, sehingga menurunkan motivasi belajar mereka, walaupun pemerintah merasa bahwa perubahan kurikulum ini dapat membawa pada perubahan yang lebih baik.

Jadi untuk itu diperlukan strategi pendekatan terlebih dahulu terutama kepada para pelajar demi mewujudkan keberhasilan implementasi kebijakan kurikulum. Perubahan kurikulum sangat penting dilakukan seiring berkembangnya zaman. Untuk menyikapi perubahan tersebut memang tidak mudah, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak untuk dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun