Mohon tunggu...
lutfi nur laili
lutfi nur laili Mohon Tunggu... -

mahasiswa UIN maulana malik ibrahim malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa "Anak Jaman Now" Lebih Dekat dengan Ibu?

20 November 2017   10:55 Diperbarui: 20 November 2017   11:15 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ini lebih banyak anak lebih dekat dengan ibu, bukan dengan ayahnya. mungkin karena ibu yang merawat, menyusui, melahirkan. pada dasarnya ayah juga memiliki peran penting terhadap perkembangan anaknya. pada suatu penelitian seorang anak yang dekat dengan ayahnya jauh lebih stabil emosinya, dibanding tidak sama sekali dekat dengan ayahnya. dan jika anak dekat dengan ayahnya itupun akan berdampak saat ia dewasa nantinya, mereka lebih percaya diri, lebih bersemangat, dan juga anak bisa mengexplorasikan ide-idenya.

Akan tetapi sekarang lebih banyak ayah yang menggangap acuh terhadap ide-ide atau khayalan yang dilontarkan anak kepada sang ayah. biarpun itu di dengar oleh ayah tapi tidak ditanggapi dengan baik oleh ayah, terkadang seperti itu realitanya. makanya kebanyakan anak lebih dekat dengan ibunya dari pada ayahnya. Nah,sebagai ayah apa yang di lakukan untuk pemperkuat kedekatan dengan anak ?. perhatikan sebagai berikut:

1. menjadi pembimbing yang baik.

terkadang ayah lebih mengelihkan kepada ibu untuk membimbing anaknya dalam belajar pelajaran disekolah. padahal ayah lebih cerdas dari pada ibu untuk di tingkat pembelajaran akademis. anak mampu mengembangkan kemampuan akademis bersama dengan ayahnya. jadi ayah janganlah sungkan-sungkan untuk membimbing anak untuk mengulang  pelajaran yang di pelajari disekolah.

2. Kreatif Dalam Mengemas Cara Belajar.

menjadi ayah hendaklah yang kreatif. semisal anak mau menghadapi ujian di sekolah sebagai ayah hendaknya membantuk anak untuk memahami pelajaran tersebut, contohnya ayah memberi pertanyaan yang dirasa nantinya akan keluar pada saat ujian, atau kah ayah hendaknya mengajak bermain dengan flash card yang didalamnya ada sebuah pertanyaan. demikian jika anak bisa menjawab semua pertanyaan hendaknya ayah memberi reward, entah itu mainan ataukah sebuah snack kesukaannya.

dari kedua perlakuaan tadi bukan hanya seorang ibu yang dapat melakukan itu tadi tapi, kewajiban seorang ayahpun juga untuk membimbingan anak-anaknya agar anaknya memiliki sikap maupun kecerdasan yang diharapkan orang tua. pesan buat orang tua terutamannya ayah "janganlah menggangap ide anak yang di fikirkan orang dewasa tidak masuk akal itu tidak akan terwujud, ingatlah bahwa anak mempunyai dunianya mereka sendiri yaitu bermain dan dunia khayalan. jadilah orang tua yang cerdas untuk mewujudkan anak yang cerdas pula"


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun