Mohon tunggu...
Lailil Rahmawati
Lailil Rahmawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang

Saya sebagai seorang mahasiswa pendidikan IPA di Universitas Negeri Malang, saya memiliki minat yang mendalam dalam ilmu pengetahuan alam dan pengajaran. Di luar akademik, saya sangat menikmati kegiatan seni seperti menggambar dan melukis, yang memberikan keseimbangan kreatif dalam kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Perkenalkan Produk Inovasi "Mie Bayam" Sebagai Alternatif Pencegah Stunting di Desa Tanjung Rejo, Wuluhan, Jember

23 Agustus 2024   11:25 Diperbarui: 23 Agustus 2024   11:33 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamis, 15 Agustus 2024 -- Upaya peningkatan terhadap pentingnya kesadaran asupan gizi bagi anak balita, mahasiswa KKN Kolaboratif #3 mengadakan sosialisasi makanan pencegah stunting di Desa Tanjung Rejo, Wuluhan, Jember. Acara yang berlangsung pada Kamis pagi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan menu bergizi berbasis mie bayam sebagai solusi pencegahan stunting pada anak-anak.

Sosialisasi ini dihadiri oleh ibu-ibu kader kesehatan desa Tanjung Rejo, Wuluhan, Jember. Mahasiswa KKN menjelaskan tentang pengertian stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Mereka juga memperkenalkan "Mie Bayam", sebagai inovasi baru makanan yang mengandung berbagai nutrisi penting dalam mencegah stunting.

"Mie Bayam adalah alternatif makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan zat besi seperti vitamin, mineral, dan serat dari bayam," ujar Lailil, salah satu mahasiswa KKN. "Dengan mengganti mie biasa dengan mie bayam, kita dapat meningkatkan kualitas gizi dalam menu sehari-hari anak-anak kita."

Selama acara berlangsung, ibu-ibu kader diberikan demonstrasi alat dan bahan yang dibutuhkan serta cara pembuatan mie bayam melalui video, mulai dari proses pembuatan mie hingga cara menyajikannya dengan berbagai bahan tambahan yang bergizi. Selain itu, mereka juga mendapat penjelasan tentang manfaat setiap bahan yang digunakan dalam mie bayam tersebut.

Para ibu yang hadir tampak antusias dan aktif bertanya tentang cara penerapan mie bayam dalam pola makan keluarga mereka. Salah seorang peserta, mengungkapkan, "Saya merasa informasi ini sangat berguna. Mie bayam ini bisa menjadi pilihan baru untuk anak saya, terutama karena saya sering khawatir tentang asupan gizi mereka". Terdapat juga ungkapan peserta lain "Mie bayam ini bisa digunakan sebagai salah satu ide untuk bazar UMKM Desa Tanjung Rejo, Wuluhan, Jember".

Acara ini merupakan bagian dari program KKN Kolaboratif #3 yang berfokus pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya pencegahan stunting serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.

Sosialisasi ini mendapat dukungan penuh dari pihak desa dan dinyatakan sebagai langkah positif dalam upaya peningkatan kesehatan balita di Desa Tanjung Rejo. Ke depan, diharapkan semakin banyak ibu yang menerapkan pola makan bergizi untuk anak-anak mereka guna mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun