Mohon tunggu...
Humaniora

Bercermin dari Sejarah Peradaban Islam

9 April 2017   22:44 Diperbarui: 9 April 2017   22:49 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Islam adalah agama yang dinamis. Sejak pertama turunnya, cepat atau lambat agama Allah ini terus berkembang meski tidak selalu mulus. Merangkak dari kalangan Rasul sendiri, hingga tersebar luas di seluruh dunia seperti pada hari ini.

Bertahun-tahun yang lalu, Muhammad SAW didatangi oleh malaikat Allah bernama Jibril untuk membawakan wahyu pertama, QS Al Alaq ayat 1 – 5 . Dan sejak saat itulah, sejarah Nabi Muhammad SAW menyebarkan Islam benar – benar dimulai.

Sejarah dan peradaban Islam tidak dapat dipisahkan. Yang satu berkaitan dengan yang lain. Lahirnya peradaban tidak pernah terlepas dari sejarah yang ada. Dan perdaban hari inilah yang akan menjadi sejarah di masa depan. Sejarah ibarat cermin bagi pejuang-pejuang peradaban. Menjadi hal yang sangat wajib dalam membangun suatu bangsa untuk bercermin kepada apa yang telah berlalu, dari kesalahan – kesalahan agar tidak terulang dan dari kejayaan – kejayaan agar dapat meraihnya kembali serta meningkatkannya. Begitu pula dalam perkembangan Islam.

Sejak lahirnya, Islam adalah ancaman besar bagi kaum kafir Quraisy. Pembunuhan dan kejahatan terus menerus menghantui muslimin pada saat itu. Sebagai hal yang baru, tidak banyak orang yang mempercayainya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Islam adalah suatu kedustaan yang nyata. Kerabat Rasulullah SAW sendiri tidak serta merta mempercayainya begitu saja, dapat dibayangkan bagaimana sulitnya Islam dapat diterima dimasyarakat pada saat itu.

Namun dalam perkembangannya, Islam sampai pada masa ketika Islam menjadi kekuatan nomor 1 di dunia, kekuatan terbesar yang menguasai dunia politik, dunia pendidikan dan lain sebagainya. Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus perjuangan umat terdahulu mampu meneladani apa yang baik untuk diteladani dan jangan sampai mengulang kesalahan yang pernah terjadi di masa lampau.

Dari sekian banyak sejarah peradaban Islam sejak masa datangnya sampai runtuhnya kekhalifahan di muka bumi ini, kita dapat memanen banyak hikmah. Itu sudah semestinya terjadi. Maka akan menjadi sangat baik jika kita mempelajari apa saja yang terjadi dengan Islam di dunia ini karena banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil, antara lain :

  1. Merasa bangga dan mencintai kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum Muslimin masa lalu
    Sebagai umat hari ini, sudah semestinya kita berbangga dengan apa yang pernah dicapai oleh pendahulu kita di masa lalu. Rasa cinta dan bangga ini dapat diwujudkan dengan senantiasa berbuat baik, menjaga nama baik yang pernah diraih oleh pendahulu kita. Tidak berbuat fasad sehingga merusak citra Islam sebagai agamarahmatan lil alamin.
  2. Berpartisipasi memelihara peninggalan-penbinggalan masa lalu dengan cara mempelajari dan mengambil manfaat dari peninggalan-peninggalan tersebut
    Ada banyak karya yang dihasilkan oleh para ulama – ulama terdahulu, baik dibidang kedokteran, filsafat, pendidikan, seni dan lain sebagainya. Bentuknya pun bermacam – macam, ada yang berupa buku, lukisan, maupun kebudayaan. Generasi hari ini bertanggung jawab untuk memeliharanya agar senantiasa terjaga dan lestari. Namun tidak berhenti pada tahap ini saja, mengambil manfaat dan mempelajarinya juga menjadi penting agar ilmu yang ditinggalkan oleh ulama – ulama tersebut terus bermanfaat dan berguna sepanjang zaman.
  3. Meneladani perilaku yang baik dari tokoh-tokoh terdahulu
    Sepanjang perjalanan peradaban Islam, ada banyak sekali tokoh yang terlahir. Peran – peran strategis yang mereka tempati dalam sejarah peradaban menjadikan mereka seseorang yang besar dan memiliki pengaruh yang besar pula bagi peradaban. Bukan hanya bagi peradaban Islam, namun juga dunia.
  4. Mengambil pelajaran dari berbagai keberhasilan dan kegagalan masa lalu
    Perjalanan peradaban Islam sangatlah dinamis. Terkadang pasang naik, terkadang juga surut. Ada masa – masa tertentu Islam berjaya, memenangkan peperangan, ekspansi ke wilayah – wilayah baru. Namun ada pula saat Islam mengalami kekalahan, baik karena faktor internal seperti figur pemimpin yang tidak cakap dan bijaksana ataupun faktor eksternal seperti serangan – serangan musuh dan yang lainnya.
  5. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu
    Islam bukanlah menjadi kekuatan besar lagi di dunia. Tidak seperti pada masa kejayaannya. Maka ini menjadi tugas para generasi penerus umat untuk mengembalikan kejayaan tersebut. Bercermin dari sejarah adalah pelajaran yang paling bijaksana. Kejayaan – kejayaan yang pernah kita raih, kita kembalikan lagi. Dengan terus memperbaiki dan berbuat baik. Melakukan hal – hal baik sekecil apapun, karena berangkat dari hal yang kecil inilah nanti akan lahir keberhasilan – keberhasilan yang besar. Jika para pejuang dan umat terdahulu saja bisa melakukannya, maka tidak ada ungkapan “tidak mampu” bagi umat hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun