Mohon tunggu...
nora lailia
nora lailia Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

Halo saya Nora Lailia, saat ini saya sedang melanjutkan study lagi di Universitas Airlangga Surabaya sebagai mahasiswa Keperawatan. Saya memiliki pengalaman 5 tahun di bidang Keperawatan sejak 2017 di Sekolah Menengah Atas. Hobi saya berolahraga, mendengarkan musik dan suka menonton film. Saat ini saya mencoba untuk belajar menulis pada plaform online seperti kompasiana, dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Diare di Indonesia Masih Meningkat, Bagaimana Tindakan Awal yang Tepat untuk Mengatasinya?

20 Agustus 2023   00:20 Diperbarui: 20 Agustus 2023   00:24 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah yang sering terjadi pada masyarakat sampai saat ini adalah diare, penyebab utama kesakitan dan kematian paling tinggi yaitu pada balita. Menurut WHO diare menyebabkan sekitar 688 juta orang yang sakit dan 499.000 kematian di seluruh dunia terjadi pada anak-anak dibawah 5 tahun. Hampir 1,7 miliar kasus diare terjadi pada anak dengan angka kematian sekitar 525.000 pada anak balita tiap tahunnya. Menurut kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina, jumlah kasus diare pada anak mencapai 1.879 kasus. Diduga kasus diare ini terjadi saat musim hujan.

Pada umumnya dampak penyakit diare pada balita dapat menyebabkan kehilangan cairan dalam tubuh yang berlebih, buang air besar terus-menerus biasanya 4x dalam sehari, dan dapat mengakibatkan anak menjadikan status gizi buruk dan mengalami gagalnya bertumbuh.

Dalam kasus ini dihimbau keluarga dapat melakukan penanganan awal pada diare dengan tepat baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Kemenkes RI penanganan diare pada balita yaitu dengan memberikan larutan oralit, tablet zinc, antibiotic apabila diare disertai dengan darah, dan tetap memberikan ASI serta makanan meskipun anak muntah agar si balita tidak kehilangan banyak cairan dalam tubuhnya.

Selain penanganan tersebut, diare juga berkaitan dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Salah satu contohnya yaitu dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, mengkonsumsi makanan sehat seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral dan diolah dengan bersih dan higienis agar terhindar dari virus maupun bakteri, olahraga secara rutin, menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membersihkan genangan air / got untuk membasmi jentik-jentik nyamuk.

Tak hanya menerapkan pola hidup sehat pada diri sendiri, Pola Hidup Bersih dan Sehat bisa juga dilakukan sebagai peningkatan kesejahteraan ibu dan anak dengan memantau proses perkembangan anak secara berkala, memberikan imunisasi terjadwal pada anak serta jenis imunisasi lainnya yang direkomendasikan oleh petugas kesehatan.

Penanganan pencegahan diare saat ini yang sedang menjadi trending topik yaitu Imunisasi Rotavirus (RV). Sasaran utama pemberian imunisasi RV ini adalah pada anak usia dua bulan yang akan diberikan sebanyak tiga dosis dengan jarak empat minggu antar dosis, dan imunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari. Penyelenggaraan imunisasi tersebut dilaksanakan secara terpadu dalam hal tenaga, sarana, dan dana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksanaan imunisasi.

Pemberian imunisasi Rotavirus (RV) mendapatkan apresiasi dari WHO Indonesia dan mendukung pemerintah Indonesia dalam melakukan pencegahan diare, semua vaksin yang telah memperoleh prekualifikasi WHO sudah dipastikan aman dan efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun