Mohon tunggu...
Adek Aidi
Adek Aidi Mohon Tunggu... -

Indonesian | Student | Living in Stockholm | Interested in culture, traveling, tech research, information and communication technology, and startup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Belajar pada Norwegia?

25 Februari 2012   19:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:17 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berikut salah satu isi diskusi yang saya sampaikan dalam sebuah mailing list yang saya ikuti mengenai belajar di Norwegia. Beberapa bagiannya ditambahkan / perbaiki dari versi mailing list-nya. Sebagai catatan, saya tidak / belum pernah merasakan belajar di negara ini, dan informasi dibawah adalah hasil sharing dengan rekan-rekan sejawat dan ulasan yang saya dapatkan dari berbagai website.  Selamat membaca.

Dari tepian laut baltik,

Adek Aidi

--

Mumpung masih inget karena baru aja posting tentang benchmark skandinavia, mungkin ada rekan-rekan yang ingin melanjutkan pendidikan abroad, dan bisa mempertimbangkan Norwegia, selain negara skandinavia lain.

Kenapa Norwegia? Memang negara ini tampak tidak menjadi tujuan 'favorit' bagi anak-anak muda indonesia untuk study abroad jika kita bandingkan jumlah pelajar Indonesia di negara ini dengan negara-negara lain. Namun bukan berarti pendidikan mereka tidak berkualitas, dan tidak favorit oleh rekan-rekan pelajar di penjuru dunia lain. Hal ini bisa dilihat salah satunya dari ranking universitas-universitas di Norwegia dibanding negara-negara tujuan belajar favorit anak-anak indonesia di berbagai belahan Eropa/Amerika/Asia (sekalipun obvious yang meranking universitas dunia ini didominasi organisasi dari negara anglo saxon).

Kenapa Norwegia? Hal yang bisa menjadi pertimbangan adalah karena Norwegia adalah salah satu dari sedikit negara didunia yang masih menggratiskan pendidikan untuk semua jenjang. Pemberlakukan Free tuition fee ini terlepas dari apapun kewarganegaraan seseorang. Pemerintah meraka bisa dikatakan "banyak duit hasil menggali lumpur hitam", yang menjadi satu dari banyak faktor mereka menggratiskan pendidikan untuk siapa saja. Sehingga wajar jika Norwegia saat ini menjadi tujuan favorit rekan-rekan dari berbagai penjuru dunia, setelah Denmark dan Swedia memberlakukan tuition fee untuk non EU student. Tahun ini Finlandia juga sudah bergabung dengan tetangganya untuk mulai memberlakukan tuition fee, walaupun belum semua universitas (masih ada beberapa yang free tuition fee).

Kenapa Norwegia? Pemerintah Norwegia tampaknya menggunakan betul momen yang disinggung diatas untuk meningkatkan research, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Norwegia sebelumnya memang kalah favorit dibanding Swedia dan Denmark (dilihat dari jumlah pendaftar, bukan kualitas). Selain itu, kota-kota di Norwegia bisa dikatakan sedikit lebih "dingin" dan "sepi", apalagi jika dibandingkan dengan hiruk pikuk Stockholm atau Copenhagen yang sikut-sikutan meng-claim sebagai capital of Scandinavia :). Dengan sedikitnya warga negara mereka (dibandingkan jerman, and other developing western countries), serta semakin besarnya kesempatan merekrut pelajar-pelajar terbaik di seluruh dunia, tentu wajar jika ada harapan untuk semakin banyaknya  research dan penemuan-penemuan baru bermunculan di negara mereka. Dunia saat ini juga sedang 'melihat' seberapa besar pengaruh tuition fee di skandinavia dengan pendidikan di Norwegia, salah satunya yang obvious adalah berarti persaingan bagi calon pelajar akan lebih ketat.  Salah dua ulasan tersebut dapat dibaca beberapa di sini How tuition fees in Sweden and Denmark affect Norway’s free dan Can Norway Maintain Free Education for All?

Kenapa Norwegia? Bagi rekan-rekan wanita mungkin bisa menjadi pertimbangan bahwa institusi pendidikan di Norwegia sangat gencar menambah jumlah pelajar/peneliti wanita. Hal ini disebabkan oleh target untuk mencapai gender equality, salah satunya dengan rasio wanita vs. pria dalam pendidikan (either sebagai staf, student, researcher). Ini berarti kesempatan untuk diterima bagi rekan-rekan wanita lebih besar dari rekan-rekan pria, dengan kualifikasi yang sama. Fakta ini dapat di cros-check salah satunya dari informasi di website universtas-universitas.

Kenapa Norwegia? Bisik - bisik tetangga, Norwegia adalah salah satu negara yang memberikan "salary" tertinggi di eropa untuk researcher (postgraduate, etc). Though living cost is also high in the world, but with good financial arrangement, you still can save a lot, and bring family.

Kenapa Norwegia? Bagi saya terutama sekali yang menjadi pertimbangan adalah, because they're among the best in the world for IT and telecommunication field, karena kebetulan peminatan saya adalah pada bidang ilmu tersebut.

Ada ulasan yang sangat bagus dari salah satu pelajar indonesia, tulisan rekan M. Armiyadi Signori, mengenai kehidupan di Norwegia, salah banyaknya menyinggung aspek pendidikan. Dapat dibaca di http://citizennews.suaramerdeka.com/?option=com_content&task=view&id=1498

Informasi dari pemerintah dan universitas-universitas di Norwegia juga akan sangat bermanfaat diantaranya seperti  http://www.norwegia.or.id/studywork/Belajar/ atau http://www.studyinnorway.no/

*Tulisan awal terdapat di sini


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun