Mohon tunggu...
lailatusadiah
lailatusadiah Mohon Tunggu... Lainnya - Penyanyi

Penyanyi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Overthinking: Musuh Diam-Diam Bikin Kita Lelah

20 Desember 2024   17:52 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:52 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Overthinking (Sumber: Axis)

Pernah nggak sih kamu diem di kamar, mau tidur, tapi malah kepikiran hal-hal nggak penting? Dari keputusan kecil kayak "Besok pake baju apa ya?" sampe mikirin skenario aneh kayak "Kalau aku ngomong gini tadi, apa mereka bakal nganggep aku sombong?" Nah, selamat! Kamu lagi kena sindrom overthinking.

Overthinking itu kayak treadmill buat otak. Kita capek, tapi nggak kemana-mana. Padahal, kebanyakan hal yang kita pikirin sebenarnya nggak akan kejadian. Tapi otak kita suka drama, jadi dia nyiptain skenario-skenario yang nggak ada ujungnya.

Masalahnya, overthinking bukan cuma bikin capek mental. Kalau terlalu sering, bisa jadi toxic ke diri sendiri. Kita jadi ragu-ragu buat ngambil keputusan, gampang panik, bahkan bisa bikin self-esteem drop gara-gara ngerasa nggak pernah cukup baik.

Solusinya? Ya, stop! Tapi gampang diomongin, susah dipraktikin, kan? Coba mulai dari hal kecil. Pas pikiran kamu mulai ngalor-ngidul, tanyain ke diri sendiri: "Apa ini penting sekarang?" Kalau nggak, ya udah, skip aja. Fokus ke yang bisa dikontrol.

Ingat, hidup itu udah cukup ribet tanpa tambahan drama dari otak kita sendiri. Jadi, kasih istirahat buat pikiranmu, santai aja. Karena kadang, yang kita butuhin cuma berhenti mikir dan nikmatin hidup apa adanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun