Mohon tunggu...
Lailatus Shofiyah
Lailatus Shofiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - manusia biasa

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Sistem Belajar di Masa Pandemi

15 November 2021   22:40 Diperbarui: 16 November 2021   14:14 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Daring, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan..”

Hari ini kita sudah tidak asing lagi dengan kata pandemi, sudah terbiasa memakai masker bahkan sudah menjadi kebiasaan untuk menghindari kerumunan, juga menjadi lebih sering mencuci tangan. Kebiasaan ini terbentuk seiring berjalannya waktu dari awal kemuculan pandemi corona virus diakhir tahun 2019 lalu. Pandemi yang masih berlansung ini, telah mengubah sistem kehidupan di segala bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Dengan adanya pandemi sedikit banyaknya dapat menata gaya hidup yang lebih baik dan sehat kepada masyarakat walaupun diawal sedikit dipaksa.

Kondisi ini membuat pendidikan diseluruh bagian negeri kita sempat terhenti. Dihentikan selama satu bulan kurang lebih,  setelah pihak Dinas Kesehatan Resmi Negara merasa keadaan sudah cukup stabil, barulah diberi kesempatan ke beberapa sektor penting dalam kehidupan untuk mulai beroperasi kembali. Namun, tentunya dengan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi saat berinteraksi dengan orang luar. Salah satu sektor penting yang diizinkan untuk beroperasi seperti pasar makanan dan bahan-bahannya karna kita membutuhkan makan setiap harinya.  

Berbeda dengan bidang pendidikan, untuk pendidikan diberi solusi lain yaitu pembelajaran daring(online), merupakan bagian dari pendidikan jarah jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronik/gawai dan teknologi berbasis jaringan internet ini. Kebijakan diputuskan setelah melalui beberapa pertimbangan yang panjang tidak serta merta lansung dengan tiba-tiba.

Sistem ini  banyak memunculkan pro kontra dari semua kalangan, yang pro memiliki alasan kuat begitu pun yang kontra pun juga memiliki alasan jelas. Hal ini sangat-sangat mungkin terjadi dan menjadi hal yang lumrah ketika kita memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi hal ini. Dihadapakan dengan pandemi ini yang bisa dikatakan tiba-tiba, membuat kita butuh waktu untuk adaptasi hingga menjadi biasa.

Setelah memasuki umur hampir 2 tahun, berita tentang pandemi sudah mulai samar-samar tidak terdengar lagi, kalaupun ada masyarakat pun sudah muak dan mulai abai. Namun gaya hidupnya yang sudah lekat dan menjadi kebiasaan. Sistem belajar online pun sudah digemari daripada offline. Ada yang sudah merasa nyaman dengan belajar online, ada yang beralasan bisa belajar sambil bekerja, ada yang punya dalih mengurangi uang keluar.

Hari ini kita sudah bisa menikmati rasanya menghirup udara segar kembali tanpa masker tapi ketika keluar rumah kita juga sudah terbiasa menggunakan masker. Belajar secara lansung atau tatap muka sudah bisa kembali bisa dirasakan oleh pelajar namun sistem daring juga sudah cukup memudahkan karna dengan online kegiatan yang jaraknya jauh bisa dijangkau hanya dengan jaringan internet. 

Tidak hanya memudahkan bagi pelajar juga untuk para pekerja kantoran, sehingga muncul WFH (work from home). Dibalik sisi positif pasti ada juga sisi negatifnya yaitu seperti membuat kita malas bergerak saat kegiatan online dan sangat bergantung pada jaringan internet.

Author : Ridayana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun