Ustadz Weemar Aditya masuk ke dalam komunitas Yuk Ngaji gagasan dari Ustadz Felix Xiauw. Beliau yang membawakan Kajian Ngefast dan Ngeslow ini juga sering mengikuti live Zoom rutin pekanan yang tersambung ke Youtube Channel Yuk Ngaji TV.
Tema-tema yang dibawakan pun sangat menarik, selalu up to date. Dan yang pasti sesuai dengan kondisi millennials saat ini. Â Diskusi Zoom ini menjadi sangat hidup dan banyak yang bergabung dari kalangan millennials karena diskusi inipun juga dibawakan oleh Influencer-influencer millennials yang memiliki banyak followers di Istagram seperti Bang Fuad Naim yang metode dakwahnya sangat nyentrik, yaitu membawa tema-tema seputar Korea, Risco Aditama dengan keahlian broadcastingnya, Â Bang Shiffrun dan Hawariyyun yang berdakwah melalui video-video menarik, yang masing-masing memiliki gaya dakwah unik dan millennials banget. Selain itu juga ada para da'i-da'I senior yang juga tidak kalah keren dan kocak.
Pembahasan semacam ini biasanya dimulai dengan pembahasan pengalaman pribadi yang sesuai dengan tema. Cerita pertama ini dari Ustadz Felix. Beliau menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan Ustadz Hanan Attaqi dalam Kajian di sebuah Masjid. Ketika waktu sholat tiba, Ustadz Felix mempersilakan Ustadz Hanan untuk menjadi Imam pada sholat waktu itu. Namun, Ustadz Hanan kembali mempersilakan Ustadz Felix. Walhasil keduanya dorong-dorongan untuk menjadi imam. Karena keduanya saling sungkan.
Cerita tidak berhenti sampai disitu, dan cerita ini berakhir tidak sesuai harapan. Tiba-tiba datanglah  salah satu jamaah yang sadar akan dua orang ini saling menolak untuk menjadi Imam. Dengan penuh percaya diri, seorang Jamaah tersebut maju menawarkan diri untuk menjadi Imam.  Seketika itulah keduanya langsung saling pandang dan bingung. Nah itulah kejadian "kena mental".
Bagian mana yang kena mental?
Seorang jamaah yang dengan innocent nya tiba-tiba maju ke depan untuk menjadi Imam di depan Ustadz Hanan Attaqi dan Ustsadz Felix. Dengan adanya kejadian itu bisa saja mungkin jamaah itu tidak kenal siapa mereka berdua. Keduanya sama-sama nyentrik masalah penampilan. Tiba-tiba muncul negative thinking untuk Ustadz Hanan. "Ini siapa? Pemuda pakai kupluk." Padahal kalau dia mendengar suara Ustadz Hanan meleleh sudah.
"Ini siapa lagi wajah China. Muallaf mau jadi imam." Padahal kalau tahu siapa Ustadz Felix, mungkin jamaah tidak akan sepede itu. Â Dari kejadian ini bukan berarti seorang Ustadz tidak mau berjamaah pada Jamaahnya. Bukan. Namun, maksud dari cerita ini adalah, ketika ada Ustadz Hanan yang memiliki suara emas kemudian tidak menjadi imam, rasanya menyesal sekali, melewatkan momen seperti ini.
Jadi dapat disimpulkan disini bahwa kena mental itu bukanlah sebuah penyakit. Namun, hal ini wajar sekali terjadi. Ada dua tipe kena mental itu. Pertama, kena mental ke arah positif dan kedua, Â kena mental ke arah negative. Bagiamana penjelasan detailnya?
Akan saya bahas di tulisan selanjutnya ya. Stay tuned. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H