Mohon tunggu...
Lailatul Syadiyah
Lailatul Syadiyah Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer. Tertarik pada dunia religi, marketing manajemen, bussines, productivity, motivation, story telling, dan all about learning English.

Start from happiness

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waktumu Sangat Terbatas (Rangkuman Kajian bareng Ustaz Weemar Aditya)

29 Juni 2021   20:15 Diperbarui: 29 Juni 2021   20:42 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang waktu yang kaitannya dengan kehidupan kita, Weemar Aditya mengilustrasikan dengan menunjukkan Garis Waktu. Garis itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Waktu manusia sebelum lahir
  2. Waktu manusia setelah mati
  3. Diantara kedua garis itu waktu dimana saat ini kita hidup

Waktu kita sebelum lahir itu tidak ada pengaruhnya sama sekali untuk hidup kita, dan waktu itu lebih anjang daripada waktu kita saat hidup di dunia. Tetapi waktu setelah lahir kita di dunia yang sangat pendek ini, mempengaruhi waktu kita setelah mati kelak.

Ibarat kita sekolah, sekolah selama tiga tahun tidak mempengaruhi kelulusan kita, namun seminggu waktu ujian akhir, dialah penentu segalanya. Hidup itu sangat sebentar,  wlalaupun kalau dihitung kelihatan lama. Rata-rata umur manusia 60 tahun. Mungkin akan terlihat lama.

Weemar Aditya memberi contoh nyata. Inilah yang saya sukai kalau ngaji di Majlis beliau selalu memberi ilustrasi yang menohok. Kurang lebih seperti ini penjelasannya, 60 tahun itu kita tidak bisa gunakan sepenuhnya untuk mendedikasikan diri kepada Allah sehingga menambah amal ibadah kita. Namun umur kita akan terpotong lagi 15 tahun untuk masa kanak-kanak.

"Telah diangkat pena atas tiga golongan orang yang tidak berdosa. Yaitu, anak-anak, orang yang tidur, dan orang gila." Jadi tiga golongan itu jika melakukan maksiat tidak berdosa, namun jika melakukan kebaikan juga tidak terhitung amalan sebagai pemberat takaran kebaikan.

Lalu, 60 tahun dikurangi 15 tahun sisanya 45 tahun. Kemudian harus dikurangi lagi saat kita tidur. Hitungan kasarnya menghabiskan 1/3 waktu dalam sehari atau 8 jam. 45 tahun dibagi 3, sisanya 15 tahun. Sisa waktu total 30 tahun.

Itu  tadi hitungan jika kita menggunakan 2/3 waktu kita untuk beribadah. Tetapi coba kita lihat lagi. Apakah sudah ada 2/3 waktu dalam sehari kita gunakan untuk beribadah. Berapa menit sholat. Sedangkan dalam hidup ini kita tidak cukup hanya bersandar pada sholat saja. Karena pahala sholat yang diterima Allah paling maximal adalah 1/2 pahala sholat. Itupun sudah tingkat wali. Lalu bagaimana dengan kita? Jadi kita tidak bisa hanya mengandalkan ibadah sholat saja. Lalu kita berpikir juga berapa menit baca Al Quran. Seberapa ikhlas bersedekah, dsb.

Mati itu pasti dan mati itu sebentar lagi. Malaikat Izrail itu datang kepada kita hingga 23 kali. Maka kita semua sudah pasti akan mati. Sudah dipastikan, waktunya sudah ditentukan. Jadi jika tidak perlu meraung-raung ketika kehilangan keluarga. Karena sepatutnya kita tahu kematian akan datang pada setiap yang bernyawa.

Setelah meninggal dunia, masih ada alam barzah, masih ada yaumil mahsyar dan tentunya surga dan neraka. Dan ini semua nyata akan kita hadapi.

Waktu kita ini terbatas. Maka jangan sampai kita mati kecuali dalam keadaan tak Muslim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun