Stres merupakan respons fisik dan mental yang dialami seseorang sebagai reaksi terhadap perubahan lingkungan yang dianggap mengganggu. Meskipun seringkali diasosiasikan dengan dampak negatif, stres juga dapat memiliki sisi positif yang dikenal sebagai eustress, yang dapat memotivasi individu untuk mencapai tujuan. Dalam konteks kepemimpinan, penting untuk memahami bagaimana stres kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan. Pemimpin yang adil dan mendukung dapat berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan motivasi serta kepuasan kerja, sementara kepemimpinan yang buruk dapat memperburuk kondisi stres karyawan dan menurunkan kinerja mereka.
Dalam kajian ini, akan dibahas berbagai dimensi, penyebab, dan pemicu stres kerja, serta tahapan yang dilalui individu saat mengalami stres. Menurut Theorell, stres kerja terbagi menjadi beberapa dimensi yang mencakup faktor pekerjaan, faktor luar pekerjaan, dan aspek individu yang dapat memicu stres. Selain itu, model tahapan stres yang dikemukakan oleh Hawari akan menjelaskan bagaimana stres dapat berkembang dari tingkat yang rendah hingga ke tingkat yang lebih parah, yang dapat mengganggu keseharian individu.
Pentingnya manajemen stres kerja juga akan dibahas, termasuk program pembinaan dan strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi stres, seperti pendekatan individual dan program spiritual. Dengan memahami konsep dasar psikologi kepemimpinan dan stres kerja, diharapkan organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif bagi karyawan.
Pertama Konsep Dasar Psikologi Kepemimpinan Stras Kerja
Stres, berasal dari bahasa Latin "stingere," adalah respons fisik dan mental seseorang terhadap perubahan lingkungan yang dianggap mengganggu. Stres tidak selalu berdampak negatif; ada jenis stres positif yang dapat memotivasi. Menurut Berney dan Selye, terdapat empat jenis stres: Eustres: Distress: Hyperstress: Hypostress: Hubungan Psikologis antara Kepemimpinan
Pemimpin yang adil dan mendukung dapat mengurangi stres dan meningkatkan motivasi serta kepuasan kerja, sedangkan kepemimpinan yang buruk dapat meningkatkan stres dan menurunkan kinerja. Stres kerja yang tinggi dapat mengganggu kinerja karyawan, sedangkan stres yang seimbang dapat meningkatkan motivasi. Penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan stres kerja yang baik penting untuk mencegah hambatan dalam kinerja.
Kedua Dimensi, Penyebab dan Pemicu Stres Kerja
Menurut Theorell, stres kerja terbagi menjadi tiga dimensi: disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk: Faktor Pekerjaan: Lingkungan kerja yang tidak nyaman, beban kerja yang berat, dan hubungan interpersonal yang buruk dapat menjadi sumber stres.
Faktor Luar Pekerjaan: Perubahan dalam kehidupan pribadi, dukungan sosial yang minim, kepribadian, dan harga diri juga berkontribusi terhadap stres. Potensi Sumber Pemicu Stres Kerja Aspek Lingkungan: Aspek Organisasi: Tekanan untuk menyelesaikan  Aspek Individu:
Ketiga Model, TahapanÂ
Â