Mohon tunggu...
lailatul machfiroh
lailatul machfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca jika tertarik saya akan mencari taunya lebih dalam.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontroversi Pelantikan Gibran sebagai Wakil Presiden

23 Oktober 2024   07:56 Diperbarui: 24 Oktober 2024   12:30 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pelantikan presiden dan wakil presiden merupakan bagian aspek penting dalam stuktur pemerintahan suatu negara. Proses ini tidak hanya melibatkan pemerintahan tetapi juga seluruh nasib masyarakat ke depannya. Dalam acara pelantikan wakil presiden ini dapat dilihat dari bagaimana proses tersebut mencerminkan representasi sosial dan keadilan dalam pengambilan keputusan. Tetapi dalam acara ini malah menimbulkan kontroversi hanya kepada wakil presiden yaitu Gibran Rakabuming di media sosial. Meskipun begitu acaranya masih tetap berlanjut sampai selesai.

Karena acara pelantikan wakil presiden ini masih banyak kontroversi sampai Gibran mendapatkan sorakan "huu" saat acara pelantikanya sebagai wakil presiden Indonesia berlangsung dan ujaran tidak senang melalui hate coment di media sosial. Alasan pertama mengapa Gibran mendapatkan hate coment di media sosial karena banyak netizen yang menganggap Gibran terpilih menjadi wakil presiden berkat ayahnya yaitu Presiden ketujuh kita bapak Jokowi Dodo atau netizen menyebutnya kejadian ini dengan politik dinasti dan masih banyak netizen yang sulit untuk menerima kalau Gibran adalah wakil presiden yang dipilih secara sah. 

Alasan yang pertama ini terkait dengan Pancasila sila ke empat, yakni  “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Bermakna kekuasaan dalam negara harus dilakukan oleh rakyat dengan bijaksana melalui musyawarah dan perwakilan, tetapi dikasus ini banyak netizen di media sosial tidak menghargai hasil keputusan, tetapi malah memberikan banyak hate comment, sebab mereka tidak ingin jika wakil presiden terpilih bukan karena kemampuan yang dimiliki. Solusi dari persoalan ini bertaut dengan urgensi Pancasila sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” karena kita sebagai manusia harus tetap menghormati setiap individu. Dengan meningkatkan kesadaran untuk tetap menghormatinya  sebagai wakil presiden dan menghindari komentar jahat tentangnya karena ditakutkan komentar tersebut belum benar adanya.

Alasan kedua yaitu adanya akun twitter dengan username 'Fufufafa', username ini membuat netizen menduga-duga bahwa akun twitter tersebut milik Gibran. Mengapa begitu? karena pada mulanya akun tersebut diungkap oleh sebuah akun twitter pada tanggal 31 Agustus 2024 yang di postingan tersebut memberikan hate comment menghina Prabowo Subianto serta berisi melecehkan sejumlah para artis. Bahkan Budi Arie sampai menyelidiki kaskus 'Fufufafa' untuk memastikan akun itu bukan milik Gibran, Gibran pun juga buka suara soal akun itu dan mengatakan "Ya, tanya yang punya akun,". Meskipun Gibran sudah angkat bicara, masih banyak netizen yang belum percaya dengan Gibran, malahan netizen berusaha mencari lebih dalam soal kebenaran akun 'Fufufafa' itu. Kebanyakan netizen yang sudah menemukan beberapa bukti postingan di akun tersebut percaya bahwa itu Gibran. 

Permasalahan ini termasuk melanggar urgensi Pancasila sila ke dua, yakni “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Menghina dan pelecehan sudah termasuk manusia yang tidak beradab sera melanggar moral yang ada, karena sila kedua ini mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan dengan hati nurani. Namun dikasus ini tidak ada sedikit nilai moral melainkan tindakan yang tidak mencerminkan kesopanan serta adab sebagai manusia. Solusi dari persoalan ini terkait dengan urgensi Pancasila sila pertama yakni, “Ketuhanan yang Maha Esa” dengan berdoa dan mendekatkan diri kepada Nya. Agar dapat memberikan kita kesabaran dalam membaca hate comment.

Oleh karena itu, kontroversi pelantikan wakil presiden akan terus berlanjut dengan hate comment di media sosial, sebab jejak digital masih ada dan rata-rata netizen Indonesia cenderung mengingat kejadian yang buruk. Mereka akan terus menyebarkan hate comment karena merasa pendapatnya adalah kebenaran, dan terus-menerus memberikan hate comment kepadanya. Sejujurnya mereka hanya tidak bisa menerimanya menjadi wakil presiden dengan latar belakang tindakan yang pernah menghina beberapa orang penting, dan melecehkan artis dengan komentar di postingannya akun ‘Fufufafa’. Hate comment ini juga dapat merusak nilai Pancasila, seperti hilangnya rasa percaya masyarakat terhadap pemerintahan, menimbulkan perpecahan antar kelompok, dan merusak marwah Gibran sebagai wakil presiden. Di sisi lain masih ada beberapa netizen juga mendukung dan menerima Gibran sebagai wakil presiden karena merasa Gibran akan membawa perubahan, menerima masukan, dan kerja nyata secara Gibran termasuk wakil presiden dengan umur termuda yang pemikirannya sama dengan pemuda Indonesia, jadi pasti disetiap pemilihan mengalami pro dan kontra yang akan menimbulkan perdebatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun