Mohon tunggu...
Lailatul Ilma
Lailatul Ilma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Seorang Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampoeng Dolanan Surabaya: Wujud Pelestarian Budaya di Tengah Gempuran Modernisasi

4 Juni 2022   15:45 Diperbarui: 4 Juni 2022   16:16 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dibuat oleh Lailatul Ilma

Sudah menjadi rahasia umum bahwa permainan tradisional sudah menunjukkan angka kepunahan pengguna. Seiring berkembangnya teknologi, masyarakat lebih memilih untuk bermain dengan gadget. Adanya gadget telah mengalihkan pandangan anak terhadap lingkungan sekitarnya. Padalah, permainan tradisional dapat meningkatkan kecerdasan anak. Selain untuk meningkatkan kecerdasan anak, permainan tradisional juga dapat melatih motorik anak, juga memerdekakan hak anak dalam bermain dan berinteraksi sosial.

Kini permainan tradisional mulai diangkat kembali, salah satunya oleh karang taruna yang berasal dari Kota Surabaya, dengan nama kampoeng dolanan Surabaya. Kampoeng dolanan surabaya yang beralamat di jalan Kenjeran 4C nomor 15 ini merupakan sebuah komunitas yang didirikan yang melestarikan permainan tradisional dan menjadikan permainan tersebut sebagai tools pendidikan. Komunitas yang didirikan sejak tahun 2016 ini telah berhasil menghidupkan kembali permainan tradisional yang hampir punah di tengah grempuran modernisasi.

Komunitas kampoeng dolanan ini didirikan pada tanggal 13 Desember yang bertepatan dengan Hari Nusantara, dengan harapan semoga permainan tradisional dapat dimaninkan kembali dari Aceh hingga Papua. Dengan mengangkat nilai kenalkan, mainkan, dan lestarikan membuat program dari komunitas ini menarik perhatian masyarakat. Menurut founder kampoeng dolanan, Mustofa Sam, anak-anak bukan tidak mau bermain permainan tradisional. Akan tetapi, anak-anak tidak tahu karena tidak ada yang mengenalkan permainan tradisional kepada mereka. Oleh karena itu, adanya komunitas ini berharap dapat menjadi media pengenalan kembali permainan tradisional kepada anak-anak.

Permainan tradisional merupakan ajang untuk menciptakan komunikasi yang baik. Komunitas kampoeng dolanan mengenalkan permainan tradisional dengan cara mengajak bermain sehingga anak-anak lebih mudah memahami maksud dari permainan tersebut. Dengan kegiatan mengajarkan, maka mereka akan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Mereka juga akan menjadikan permainan tradisional bagian dari kehidupan sehari-hari. Sehingga permainan tradisional dapat hidup kembali di masyarakat.

Kampoeng dolanan yang didirikan dengan prinsip setiap orang adalah guru, setiap waktu adalah belajar, dan alam raya adalah sekolahnya ini berharap dapat mengembalikan euforia permainan tradisional dalam masyarakat. Berdirinya komunitas kampoeng dolanan ini bermula dari melihat etika sopan santun dalam berkomunikasi antara yang muda dengan yang tua mulai menurun, sehingga mencoba untuk mengkorelasikan permainan tradisional dengan etika. Mustofa Sam, atau yang akrab dipanggil Cak Mus ini berkata bahwa melestarikan permainan tradisional bukan masalah yang sepele, karena menurutnya permainan tradisional ini memiliki makna yang dapat digunakan untuk mengajarkan etika yang baik untuk anak-anak. Seperti halnya pada permainan dakon yang memiliki makna kita harus selalu berbagi (sedekah).

Dalam komunitas kampoeng dolanan Surabaya ini, mereka memiliki beberapa program kerja untuk menunjang terealisasinya tujuan pelestarian permainan tradisional tersebut. Program tersebut terdapat dalam bidang Pendidikan, dolanan, creativity, pemberdayaan masyarakat, bisnis sosial, dan bisnis. Pertama, program kampung dolanan roadshow, yaitu kegiatan sambang berbagai sekolah, jalan, kampung, event, atau komunitas untuk mengenalkan permainan tradisional. Kedua, program semesta belajar, yaitu kegiatan belajar mengajar gratis di kampoeng dolanan yang mengajak semua orang menjadi guru sebagai gerakan penyadaran pendidikan yang merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah saja. Ketiga, program dolip store, yaitu kegiatan menjual dan memproduksi aneka permainan tradisional zaman dulu dengan memberdayakan pedagang konvensional.

Keempat, program bekel craft, yaitu membuat kerajinan tangan hasta karya dalam berbagai karya. Kelima, program outbound wodowo, yaitu program outbound yang bekerjasama dengan omah padma yang berlokasi di Semambung untuk wisata alam dan edukasi. Keenam, program workshop permainan tradisional, yaitu dengan mengadakan pelatihan membuat permainan tradisional Ketujuh, berdaya craft, yaitu program pemberdayaan kerajinan tangan daur ulang di kampoeng dolanan Kedelapan, the dakon’s catering, yaitu program pemberdayaan masyarakat di kampoeng dolanan yang melakukan pemesanan nasi bungkus, nasi kotak, nasi tumpeng, dll.

Terdapat juga program lainnya yaitu cross culture. Cross culture merupakan program pertukaran budaya tentang permainan tradisional antar negara. Terdapat 23 negara yang telah berinteraksi dengan kampoeng dolanan untuk bertukar pikiran tentang permainan tradisional. Ada yang dari Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Mereka datang dan bermain, ada juga yang diajari ibu-ibu kreatif untuk membuat kerajinan tangan daur ulang. Selain itu ada egrang organizer (EO nya Kampoeng Dolanan), Yoyo musik, kelompok musik dari kampoeng dolanan, dll. Program tersebut tentu menjadi peluang yang bagus untuk dapat mengenalkan permainan tradisional yang tidak hanya di Indonesia, tetapi hingga mancanegara.

Komunitas kampoeng dolanan juga melakukan open recruitment relawan atau volunteer terhadap siapapun yang mau bergabung dengan komunitas ini. Hal tersebut dapat meningkatkan awareness bagi seluruh kalangan terutama remaja. Sebagai penerus bangsa sudah seharusnya mereka mengetahui dan memahami tentang budaya asli yang ada di Indonesia agar mereka dapat terus melestarikannya. Juga diharapkan mereka dapat melakukan berbagai tindakan dan inovasi agar permainan tradisional tetap eksis kapanpun dan dimanapun.

Komunitas kampoeng dolanan ini melakukan gerakan sosial antara lain, #mainyuk yaitu sebuah ajakan kepada masyarakat untuk bermain kapanpun dan dimanapun. #mainbarengkeluarga yaitu meningkatkan kembali komunikasi dalam keluarga melalui bermain permainan tradisional. #kolaborasi dan aksi yaitu sebuah ajakan kepada siapapun untuk berkolaborasi (gotong royong). Dengan adanya komunitas pelestarian budaya seperti kampoeng dolanan ini, Diharapkan dapat memunculkan lebih banyak lagi komunitas-komunitas seperti ini agar seluruh budaya Indonesia dapat terus dilestarikan dengan baik dan tetap menjadi kekayaan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun