Mohon tunggu...
Humaniora

Ternyata Enak Kurma Daripada Karma

19 Januari 2017   21:21 Diperbarui: 19 Januari 2017   21:47 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurma dan Karma adalah dua kata yang berbeda namun hampir memiliki kesamaan. Hanya perbedaan huruf U dan A. Kurma identik dengan rasa manis, sedangkan karma identik dengan rasa pahit, sesak didada dan terkadang bisa bikin mual dan memabukkan. Buah kurma bisa mudah kita dapatkan saat ada orang yang pulang umrah atau orang pulang haji.

 Berbeda dengan karma, yang mana akan datang dengan sendirinya tanpa ada tanda-tanda kedatanganya, yakni dari kesalahan yang pernah kita perbuat dahulu . kurma merupakan buah yang sangat disukai Rosulullah Saw sedangkan karma merupakan nasib yang sangat dibenci manusia. Karma bukan hanya identik dengan masalah yang sangat besar, namun masalah kecil seperti percintaan dikalangan remaja, aering kita jumpai yang namanya karma. Allah Swt maha adil. Dia menunjukkan keadilan-Nya lewat karma tersebut. 

            Disini saya akan sedikit menceritakan suatu kesalahan kecil dan menyebabkan karma yang besar. Yakni suatu hal yang lumrah terjadi dimasyarakat saat anak sudah memasuki usia remaja pasti mereka akan merasakan masa-masa ingin berpacaran. Usia produktif yang sudah bisa merasakan apa itu cinta, Namun banyak dari mereka yang salah mengartikan apa itu cinta. Sehingga tanpa berfikir panjang mereka mulai membuat komitmen dalam suatu hubungan dan menjalin suatu tali ikatan kasih sayang. Mereka seakan terhanyut oleh arus modernisasi dimana yang jomblo berarti siap untuk dibuli. Padahal, jomblo bukanlah kesalahan. Banyak dampak positif dari jomblo salah satunya, kebebasan (tidak ada yang melarang, tidak ada kekangan, dan tidak ada keributan)

            Namun disini saya bukan akan membahas jomblo dengan nasib kesendirianya melainkan karma dari hubungan percintaan yang salah. anda pernah dengar kata-kata PHP (pasti sering). Jangan sering memberi harapan palsu kepada pasangan anda, itu yang pertama. Yang kedua, jangan melupakan pacar karena kesibukanmu. Berilah kabar kepada pasanganmu jika kamu ingin menghilang cukup lama, buat dia mengerti apa kegiatanmu. Yang ketiga, hargai pasanganmu (bukan dibandrol harga) dengan cara mengerti dia, buat dia selalu bahagia,

 jangan menyia-nyiakanya. Namun percaya atau tidak suatu saat entah itu kapan jika kamu menyia-nyiakan pasanganmu apapun caranya kamu akan mendapatkan nasib yang serupa, karena karma pasti berlaku, (mending kurma laku dijual bisa untung.. kalo karma boro-boro ada yang beli) karena karma itu bukan mitos karma itu benar-benar ada …

Allah berfirman: “barang siapa membawa amal baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatanya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-An’am:160)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun