Mohon tunggu...
lailatul badriah
lailatul badriah Mohon Tunggu... -

sedang menimba ilmu di universitas islam negri malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harta Karun yang Tak Nampak

6 Januari 2016   20:58 Diperbarui: 6 Januari 2016   21:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan memberikan sesuatu yang menakjubkan ini bagi manusia, yang tidak terlihat secara fisik namun dia adalah anugerah yang tuhan berikan untuk manusia. Semua pengalaman dan kejadian-kejadian yang kita alami dari kecil sampai nanti kita mati tersimpan rapi disitu, dan kita bisa menyimpan rapi semua hal-hal penting dan menggenang orang-orang yang kita kenal dan yang kita sayanggi. Apa harta karun yang tuhan berikan itu?.

Dia adalah MEMORI. Memori adalah lemari kaca tempat khayalan disimpan, peti harta karun, tempat logika dijaga, pintu depan tempat kesadaran masuk, dan sekaligus sebuah dewan penasihat bagi pikiran-pikiran kita (st. basile). Dan memori juga adalah proses dimana kita melakukan pengodean terhadap informasi kemudian penyimpanan kedalam memori dan pengambilan kembali informasi yang sudah kita simpan.

Memori dikategorikan menjadi tiga yaitu memori jangka pendek (STM), memori jangka panjang (LTM), dan memori kerja, ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada LTM memori ditransfer kepenyimpanan jangka panjang melalui latihan dan memori itu akan menjadi permanen. Sedangkan pada STM informasi dalam tujuh bongkahan dapat ditransfer dan disimpan dalam memori jangka pendek dalam beberapa detik dan jika tidak dimasukkan kedalam memosi jangka panjang atau tidak dilakukan pengulangan maka informasi tersebut akan hilang.

Dari pengertian diatas kita tahu bahwa memori adalah sesuatu yang sangat penting bagi kita. Dan bagaimana jika kita kehilangan semua memori yang telah kita simpan dari kecil? kita tidak mengenal orang-orang yang disekitar kita dan orang-orang penting dalam hidup kita misalnya orang tua, teman-teman, rekan kerja, dan lain sebagainya. dan tidak dapat menginggat apapun bahkan tidak ingat siapa dirinya sendiri. Maka dalam keadaan yang seperti itu akan membuat kita sangat menderita dan membuat kita merasa asing denagn keadaan.

Kejadian yang lebih sederhana sering kali terjadi pada kita yaitu kita menggalami lupa. Dimana lupa adalah kegagalan kita memanggil kembali informasi yang sudah kita masukan kedalam memori. Pada sesuatu yang kecil saja misalnya kita lupa dimana kita menaruh hp saat kita benar-benar butuh dan setelah kita cari kemana-mana tidak ketemu tentu akan sangat membuat kita frustasi dan senewen. Maka tidak akan berhenti mulut ini menggucap syukur atas semua yang Allah berikan kepada hambanya, semua kesempurnaan yang beliau berikan bahkan dari sesuatu yang kecil dan berperan besar dalam kehidupan.

robert l. solso, o. h. (2008). psikologi kognitif. eirlangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun