Mohon tunggu...
Politik

Bingungnya Masyarakat Terhadap Kelangkaan Gas LPG

2 April 2018   22:09 Diperbarui: 2 April 2018   22:15 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan di Indonesia sudah sangat terlihat mulai dari perekonomian, teknologi dan pendidikan, banya terlihat seperti semakin baik dan bagusnya fasilitas umum, masyarakat yang sebagian besar sudah berkecukupan, dan juga tenologi yang semaki taunnya semakin meningkat. Begitu juga masalah bahan bakar yang awalnya masyarakt menguakan kayu untuk bahan bakarnya, keudian seirinnya berjalanya waktu beralih ke minyak tanah yang membuat warga mudah untuk mencari bahan bakar, dan saat ini di permudah lagi denganadanya gas LPG membuat warga semakin mudah dan lumayan hemat sedikit. 

Sebgian masyarkt banyak yang menyukai dann ada juga yang kurang suka dengan digantikannya minyak tanah degan gas LPG, tapi seirinnya waaktu hampir ssemua orang membutuhkan yang namanya gas LPG karna masyarakat bear mengagap lebih mudah, sipel dan terjangkau. 

Namun saat ini ketika masyarakaat mulai membutuhkan barang ini , tiba -- tiba suit sekali untuk mencarinya , hal ini dirasakan oleh banyak lapisan mulai dari orang kota, desa samaapi juga plosok desa, saya sendiri merasakannya ketika saya mebeli gas dari took satu ke took yang lain dari distributor satu ke distributor lainya dari pom satu ke pom lainya jawaban mereka sama , "TIDAK ADA GAS MBK HABIS", sampai saya mendengar dari seorang menjaga toko , " tidak tau mbk suit sekali mbk cari gas, ada politik pa lagi sebenarnya ". Nah dari sini mengapa saya membuat tulisan ini .

Banyak sekali keluh kesah dari masyarakat, yang membuat ganjal mereka mulai dari garam yang sulit dicari sampai bisa haga garam naik secara drastis, beras yang menjadi makanan pokok orang Indosesia tiba -- tiba telat dan naik harga, harga cabe, telor dan bahan -- bahan sembako yang melambung tinggi membuat sebagian orang resah dan mengeluh. Banyak masyakat yang bertanyak. Kenapa bisa seperti ini? Dan apakah Negara kita sudah berbed? , 

Ya entah lah tapi itu lah yang mereeka rasakan, cari pekerjaaan mudah tapi sekrang uang sudah tidak adaa harganya, dulu uang Rp 100.000, sudah bisa buat beli bahan pokok buat persediaan paling tidak 1 minggu tapi sekrang satu hari saja bekum tentu cukup. Di tambah sekarang semakin langkanya gas LPG yang membuat sebagian lapisan warga resah dan bigung, harus bagaimana biar mendapaatkan gas dan harus pergi ke mana untuk medapatkan 1 gas 3 kg, semakin langkanya gas ini membuat warga berfikir kurang enak pada pemerintah. Bahwasnya politik apa lagi ini apakah gas akan naik harga ...? Atau apakah gas 3 kg akan di hapuskaan ...? Terus mau diganti apa ...? Dan apa solusi pemerintah ketika kita binging dengan menghilangnya gas LPG ini ...?.

Sebaiknya jika ada keterlambatan atau akan di ubanyaa gas LPG ini , emerintah segera menginfokan kepada masyarak dan memberikan pengertian , agar masyarakat sendiri bisa mengantisipasi dan bahkn tidak berfikir kurang baik di pemeerintah. Dengan tidak langkany gass LPG ini tidak haanya membuat resah ibu -- ibu ruah tangga saja tapi juga para pedagang maknan, londri dan bahkan wirausah -- wiraausaha yang membutuhkan gas ini. Ya inilah yang membuat warna berfikir negative terhadap perintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun