Sudah tidak asing lagi bagi para bibliofilisme atau penggemar buku untuk mengenal aplikasi Wattpad, khususnya kaum generasi z yang hampir tidak pernah lepas dari internet. Entah itu hanya untuk sekedar membaca buku secara online maupun menuangkan ide melalui tulisan. Kemudahan dalam mengakses aplikasi ini, melahirkan banyak penulis baru di kalangan gen z. Akan tetapi, apakah mereka dapat menghasilkan cerita yang layak untuk dibaca?
Wattpad sendiri adalah aplikasi yang berguna untuk menuangkan ide kreatif melalui tulisan yang menarik dan dapat dibaca oleh pengguna lain. Berdiri pada November 2006 oleh Allen Lau dan Ivan Yuen, yang memiliki tujuan untuk menghilangkan pembatas di antara penulis dan pembaca. Wattpad juga menyediakan banyak genre buku, bukan hanya cerita fiksi remaja dan romansa tetapi juga terdapat cerita pendek, fiksi ilmiah, fantasi, fiksi sejarah, fiksi umum, humor,misteri, puisi, hingga cerita horor dan non-fiksi.
Adanya kemudahan akses yang ditawarkan, membuat banyak remaja beralih ke aplikasi ini dibandingkan membaca novel dalam bentuk buku. Selain tidak dipungut biaya, Wattpad juga dikemas secara daring sehingga mempermudah penggunanya untuk mengakses aplikasi ini di manapun dan kapanpun. Bahkan membaca secara luring pun juga bisa. Kita juga bisa membaca buku yang ditulis oleh penulis dari berbagai negara. Ini sangat berguna untuk teman-teman yang ingin belajar bahasa asing ataupun belajar gaya penulisan dari penulis luar negeri.
Peminat pembaca karya di Wattpad yang membludak selaras dengan lahirnya penulis-penulis baru dari kalangan gen z. Cerita yang diunggah di Wattpad juga sangat cepat mendapatkan pembaca, sehingga lebih cepat pula untuk dilirik para penerbit. Bahkan sekarang banyak sekali film yang diadaptasi dari cerita Wattpad. Ini membuat para generasi z menjadi termotivasi untuk menuliskan ide mereka ke dalam cerita di Wattpad.
Namun, tidak semua penulis baru tersebut memberikan karya yang baik. Kebanyakan dari mereka tidak mengikuti aturan kaidah penulisan yang tepat. Selain itu, penyajian cerita yang terlalu klasik dan tidak berbobot. Cerita yang digambarkan terlalu dilebih-lebihkan. Sebagai contoh untuk cerita fiksi remaja, mereka menggambarkan pemeran utama yang terlalu sempurna. Wajah cantik bak dewi Yunani, kaya raya, menjadi incaran satu sekolah, dan memiliki berbagai macam bakat. Ditambah lagi cerita perjodohan yang dilakukan oleh anak SMA. Hal itu sangat tidak relevan terhadap kehidupan yang sebenarnya.
Banyak juga ditemukan kasus plagiarisme dari cerita yang sudah terkenal. Tidak hanya menyalin alur ceritanya saja, terkadang hampir seluruh isi cerita hingga penulisan kata per kata yang sama persis dengan cerita aslinya. Ini bisa terkena Undang-Undang hak cipta dan jika pemilik cerita tidak terima bisa dilaporkan kepada pihak yang berwajib atau terkadang mereka hanya menyebarkan si tukang plagiat ke sosial medianya dan akhirnya dirundung oleh para pengikut sang penulis.Â
Maraknya cerita pornografi dan kemudahan mengakses seluruh cerita tanpa adanya batasan usia, memudahkan bagi anak di bawah umur untuk membaca cerita dewasa yang tidak semestinya mereka baca. Lebih parahnya lagi, mereka yang menjadi penulis cerita tersebut. Banyak sekali ditemukan cerita dewasa yang ternyata penulisnya masih anak SMA atau bahkan anak SMP. Sering menemukan cerita fiksi penggemar yang menjadikan artis kesayangannya sebagai imajinasi yang akhirnya mengarah pada pelecehan. Jika artis yang digunakan tidak terima dengan hal tersebut, bisa saja mereka melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Namun, kasus tersebut belum pernah terjadi hingga saat ini.
Semua orang memang memiliki hak untuk menuangkan imajinasinya, namun perlu diingat bahwa ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Meskipun masih banyak ditemukan cerita dari para penulis gen z yang belum layak untuk dibaca, tetapi tidak ada salahnya untuk menulis dan terus belajar dan belajar menjadi lebih baik, agar nantinya dapat menghasilkan karya yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H