Mohon tunggu...
Humaniora

Upaya Pemberantasan Korupsi

1 Mei 2019   00:40 Diperbarui: 1 Juli 2021   22:11 12287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih jauh tentang upaya pemberantasan korupsi (unsplash/markus-spiske)

Sehingga mereka tidak semena-mena dalam melakukan tindakan korupsi karena mereka sangat memahami bagimana kondisi para rakyat kecil dalam menghasilkan uang.

Tindakan korupsi juga menciderai nilai-nilai luhur pancasila sebagai dasar negara. Julukan " Korupsi Berjamaah" sudah tidak asing lagi di era globalisasi yang berkembang saat ini. Karena korupsi seolah-olah menjadi budaya dalam masyarakat. 

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya melakukan tindak pemberantasan korupsi yang sudah tersebar luas ke wilayah bangsa Indonesia.

Baca juga : Budaya Korupsi Politik dan Dinasti Oligarki

Berikut beberapa upaya pemerintah dalam mengurangi tingkat tindakan korupsi di Indonesia.

1. Upaya Pencegahan.

a. Penanaman semangat nasional. Penanaman Ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan atau diskusi umum terhadap nilai-nilai pancasila sebagai jati diri anak bangsa Indonesia. 

Jati diri ini dalam bentuk kepribadian yang berdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi semangat nasional dalam kehidupan sehari-hari. 

 Penerapan penanaman ini dapat memberikan kesadaran pada masyarakat akan dampak besar korupsi untuk negara dan masyarakat. Hal ini juga akan mendorong masyarakat Indonesia untuk menjaga kedamaian dan kelangsungan hidup bermasyarakat.

b. Melakukan penerimaan pegawai secara jujur dan terbuka. Dalam memberantas korupsi dapat dilakukan dengan cara menerima aparatur negara secara jujur dan terbuka. Kejujuran dan keterbukaan ini merupakan inti pokok dalam pemberantasan korupsi. 

Dengan demikian, penanaman yang telah ada pada individu tentang kejujuran akan mampu mengendalikan masyarakat untuk tidak melakukan penyelewengan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun