Mohon tunggu...
Laila syafira nisak
Laila syafira nisak Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Hadits sebagai Pedoman Hidup dan Acuan Dalam Bermasyarakat

9 Desember 2023   23:22 Diperbarui: 9 Desember 2023   23:32 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERAN HADITS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP DAN ACUAN DALAM BERMASYARAKAT

Hadits secara bahasa berarti segala sesuatu yang baru, namun juga disamakan dengan khabar yang berarti berita atau kabar. Sedangkan Hadits secara terminologis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad baik berupa perkataan, perbuatan, dan pernyataan. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa hadits adalah sumber kedua ajaran islam setelah al-Qur'an, kedua sumber tersebut adalah pedoman yang harus dipegangi oleh setiap umat islam untuk menjalani hidup agar mendapatkan berkah dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.

 Dari Ibn 'Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Aku tinggalkan untuk kalian dua hal yang apabila kalian pegangi, niscaya kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya (HR.Malik, al-Baihaqi, dan al-Hakim).

Dari hadits tersebut bisa disimpulkan bahwasanya al-Qur'an dan Hadits saling berkaitan, karena al-Qur'an merupakan kalam allah dan Hadits merupakan sabda Rasulullah yang memberikan penjabaran ayat-ayat al-Qur'an yang masih bersifat umum.

            Hadits juga berperan penting sebagai pedoman hidup, dengan hadits kita bisa banyak mengetahui dan lebih paham bagaimana hukum-hukum yang tertulis di al-Qur'an, sehingga kita mampu menjalani kehidupan dengan baik dan benar. Tanpa hadits umat islam akan menghadapi berbagai kesulitan dalam hal memahami detail dari beribadah, hukum islam dan aspek-aspek kehidupan yang tidak secara langsung dijabarkan di dalam al-Qur'an. Hadits juga memberikan penjelasan atau wawasan tentang etika sosial, sejarah islam, pendidikan dan ilmu pengetahuan, maupun aspek sosial dan kemanusiaan.

Hadits menjelaskan berbagai aspek sebagai pedoman hidup, tiga dari berbagai aspek tersebut yaitu :

  • Ibadah
  • Hadits menjelaskan secara rinci tentang tata cara melaksanakan ibadah seperti shalat, zakat, haji, dan lain sebagainya. Salah satu contoh hadits terkait tata cara beribadah yaitu hadits tentang salam diakhir shalat "Apabila salah seorang diantara kalian menyelesaikan shalatnya, maka hendaklah ia membelokkan wajahnya dan mengucap salam" (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Hukum Islam
  • Hadits menjelaskan hukum-hukum syariah seperti muamalah, ekonomi, perkawinan, dan lain sebagainya. Salah satu contoh hadits mengenai hukum islam yakni tentang kewajiban menyantuni istri (perkawinan) "Sebaik-baiknya kalian adalah yang terbaik perlakuannya kepada istri-istri" (HR. Tirmidzi)
  • Etika Sosial
  • Hadits memberikan panduan tentang bagaimana etika yang baik dalam hubungan sosial contohnya yaitu hadits sering kali membahas tentang pentingnya kejujuran, bersikap baik dan kasih sayang terhadap sesama dan membantu seseorang yang membutuhkan. Salah satu haditsnya yaitu "Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari)

Itulah mengapa kita harus paham betul terhadap hadits, karena ibarat al-Qur'an adalah matan maka hadits adalah syarahnya. Sejumlah manfaat yang dapat diambil oleh setiap umat islam yang berpegang teguh pada hadits sebagai pedoman hidup adalah:

  • Memperkuat iman dan ketaqwaan. Tidak  hanya memberi panduan dan tata cara, hadits juga dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan Allah SWT.
  • Keseimbangan antara ibadah dan etika. Dengan mengamalkan ajaran hadits seseorang dapat memperbaiki dan menyeimbangkan hubungan antara allah dan hubungan sesama manusia.
  • Pemahaman yang lebih mendalam. Dengan memahami hadits seseorang dapat menggali makna yang terdapat dalam hadits maupun al-Qur'an.
  • Lebih istiqomah dalam melakukan sunnah. Setelah memahami hadits seseorang akan lebih patuh dan istiqamah dalam mengamalkan sunnah di dalam kehidupannya.

Kemudian hadits menjadi acuan dalam bermasyarakat, hal tersebut bukan lain karena aspek-aspek sosial dalam hadits dapat membimbing umat islam dalam menjalani kehidupan bersama dengan tenteram dan damai. Mengapa demikian ? karena hadits mengajarkan nilai-nilai solidaritas, tolong menolong, toleransi, dan keadilan sosial. Rasulullah SAW bersabda "Orang mukmin bagi mukmin yang lain ibarat bangunan yang saling menguatkan. Beliau kemudian menyilangkan jari-jari beliau sebagai tanda kedekatan" (HR. Bukhari dan Muslim), hadits tersebut adalah hadits yang mengandung nilai solidaritas bahwa ibarat jika orang mukmin tidak saling menguatkan maka bangunan tersebut akan runtuh. Nilai-nilai selanjutnya yaitu etika berinteraksi kepada sesama termasuk tentang bagaimana bersikap ramah, menyampaikan dan menerima pendapat secara baik, dan menghormati. Hal ini dapat menciptakan lingkungan sosial yang harmonis tanpa toxic dan penuh toleransi. Rasulullah SAW bersabda "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya diantara kalian, yang paling menyayangi keluarganya diantara kalian" (HR. Tirmidzi). Kemudian nilai tentang keluarga dan hubungan sosial, hadits menjabarkan tentang tata cara bagaimana hidup berkeluarga dan menjalin hubungan sosial yang baik dengan saudara, tetangga, dan masyarakat sekitar. Ini dapat membentuk lingkungan yang stabil dan harmoni dalam masyarakat. Jika setiap umat islam memahami dan menerapkan hadits dalam bermasyarakat maka akan tercipta karakter yang baik, kontributif, dan bertanggung jawab dalam konteks bermasyarakat, juga berdampak positif pada kesejahteraan dan kerukunan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun