Halo teman - teman yang saat ini sedang bahagia mari kita belajar bersama mengenai judul yang telah saya buat. Jadi, dari judul yang telah saya maksud diatas itu saya akan mengajak kalian semua untuk belajar memahami Anger ( marah ) dan fear ( takut ) apa kalian tahu apa anger itu ? dan apa fear itu ? dari pada kita semakin penasaran dengan kedua ini mari kita belajar bersama.
 Anger dalam pengertian secara singkatnya yaitu marah, secara terperinci anger adalah suatu emosi yang berhubungan dengan fisik yang mengakibatkan pada denyut jantung, tekanan darah yang tidak maksimal lalu rasa marah ini juga akan berdominan pada perilaku maupun ekspresi. Pada ekspesi marah ini dapat digambarkan dengan raut muka yang kelihatan marah, ketika bicara dan merespon orang disekitarnya. Para ahli pesikologi pun juga memberitahukan bahwa kemarahn merupakan hal yang wajar dialami oleh manusia karena kemarahan suatu hal yang primer, alami, dan matang yang akan datang pada manusia sewaktu - waktu yang telah dialami dalam hidupnya. Tetapi kemarahan yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan pribadi dan sosial yang negatif.
B. Faktor yang mempengaruhi angerÂ
Faktor yang menyebabkan kemarahan yaitu sombong, tinggi hati, kebohongan, perilaku membuka aib orang lain , perbedaan pendapat, dan penghianatan dari sifat - sifat ini lah yang mengakibatkan kita gampang untuk marah jadi lebih baik kita sebagai manusia agar tidak terjadi hal yang negatif pada dirikita karena kita mengalami kemarahan yang tinggi maka dari itu hindari sifat - sifat yang telah disebutkan diatas agar kita tidak mudah terpancing amarah.
C. Fungsi angerÂ
Fungsi anger diantaranya yaitu mengelola kemarahan yang dimaksud disini mengelola kemarahan bukan berarti tidak pernah marah dengan adanya mengelola dalam kemarahan ini anda akan mengenal diri kamu sebenarnya, mengatasi dirikamu ketika marah dan bisa mengekspresikan kemarahan dengan baik jadi anger ini tidak hanya memiliki sisi buruk saja tetapi juga memiliki sisi baik juga.
D. Perkembangan anger pada anak
Menurut All Around Parenting emosi diajarkan pada anak yaitu bertujuan agar anak bisa mengekspresikan dirinya yang benar dan mengelola perasaannya ini sejak anak mulai lahir. Lalu berjalannya waktu ketika umur 3-4 tahun mereka mulai mengenali dengan dirinya menyukai atau tidak suka. Dan dengan kehidupannya sehari - hari ia dapat mengembangkan ekspresi pada dirinya dengan baik. Anak - anak ini meskipun umurnya yang belum menginjak dewasa tetapi kita sejak dini mengajarkan emosi yang benar pada anak maka hal itu dapat memahami dan bisa membedakan perasaan yang baik dan buruk. Pada usia 5 tahun anak sudah mulai bisa mengungkapkan perasaannya kepada orang lain.
Jadi sekarang sudah faham kan mengenai apa itu anger, faktor yang mempengaruhi anger, fungsi anger dan perkenbanganya berhubung materi anger sudah selesai yang telah saya sampaikan mari membahas yang satu ini yaitu fear ( takut ).
- Konsep Dasar Fear
Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, ketakutan adalah kondisi emosional yang berasal dari objek spesifik. Ketakutan juga merupakan emosi dasar manusia yang akan selalu ada pada setiap individu.
- Persepsi Dan Rekognisi FearÂ
Persepsi emosional dimulai sejak awal kehidupan. Ada bukti bahwa bayi dapat membedakan antara wajah bahagia, sedih, dan terkejut sejak jam pertama kehidupan. Pada usia 4-5 bulan, bayi sudah dapat membedakan antara emosi tertentu yang bervalensi negatif seperti takut, sedih, dan marah. Kemampuan mengklasifikasikan ekspresi emosi menjadi lebih lengkap pada usia 6 bulan. Pada usia 6-7 bulan bayi mengelompokkan ekspresi wajah yang berbeda menjadi satu emosi yang sama dan bahkan dapat mengenali wajah saat mereka perlahan beralih dari satu emosi ke emosi lainnya.
- Perkembangan Fear Pada Anak
Mengambil perspektif yang terakhir, muncul, untuk menggambarkan perkembangan perilaku ketakutan, berpendapat bahwa data perkembangan umumnya mendukung gagasan bahwa ketakutan adalah sistem multikomponen yang membutuhkan langkah-langkah konvergen untuk secara akurat mengenali. Memang, tidak ada satu pun perilaku yang ditemukan secara andal dan pasti menunjukkan kehadiran rasa takut pada spesies apapun, dan penelitian sebelumnya hanya mendukung korelasi yang lemah antara perilaku, fisiologis, dan, pada orang dewasa, ukuran laporan diri kategori emosi, termasuk ketakutan.
- Ekspresi Emosional di Masa Bayi
Ekspresi emosi bayi pada usia 1-2 bulan mengekspresikan berbagai ekspresi wajah emosional seperti takut, jijik, marah, sedih, gembira dan terkejut. Otot-otot wajah muncul segera setelah lahir untuk membangkitkan ekspresi emosional yang berbeda, tetapi ekspresi awal ini ditunjukkan tidak selalu sesuai dengan keadaan emosional yang mendasarinya. Bayi menunjukkan efek negatif (seperti menangis dan gelisah) sebagai respons terhadap berbagai pemicu negatif dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Namun mereka tidak menghasilkan emosi negatif yang tidak diekspresikan sampai pemicu yang tepat adalah beberapa bulan setelah perkembangan. Antara usia 8 dan 12 bulan mereka mulai menunjukkan tanda-tanda memahami arti wajah ketakutan. Sekitar waktu yang sama bayi secara terpisah mulai membuat wajah ketakutan dan perilaku menakutkan lainnya sebagai respons terhadap pemicu yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H