Mohon tunggu...
lailasadiyatulmaghfirooh
lailasadiyatulmaghfirooh Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

jangan menyerah untuk berproses menjadi terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Emosi Menuju pada Kebaikan

29 November 2022   10:54 Diperbarui: 29 November 2022   11:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Halo apa kabar kalian semua semoga sehat - sehat selalu dan selalu semangat. Disini saya akan menjelaskan terkait dengan judul yang telah saya buat apa kalian tau dengan judul yang telah saya buat ? pasti penasaran kan, jadi judul yang telah saya buat yaitu menjelaskan tentang emosi prososial. Apa kalian tahu apa itu emosi prososial ? apabila tidak mari kita belajar bersama dan memahami tentang emosi prososial ini.

Menurut Baron & Bryne (2005),Emosi Prososial adalah suatu perilaku berupa menolong dalam kebaikan tanpa mengharapkan keuntungan pada diri orang yang telah menolong, bahkan bisa terjadi orang yang menolong akan kena resiko. menurut Baron dan Bryne (2010) beliau mengatakan bahwa prososial ini adalah suatu perbuatan yang memberikan manfaat yang baik kepada orang yang telah ia bantu. Lalu prososial ini selain memberikan manfaat bagi orang lain kepada diri sendiripun bisa terjadi yaitu dengan cara melakukan kerja sama, berbagi, dan memberikan hiburan. menurut Batson (dalam Anderson, 2011) prososial ini dapat difahami bahwa prososial merupakan perilaku yang menguntungkan bagi yang menerima bantuan dapat diberikan kepada pribagi yang sehat, tanggung jawab terhadap keputusan yang telah ia buat.

Menurut Gerungan (2000) beliau mengatakan bahwa prososial menguntungkan orang lain dan akan mencakup konsekuensi yang positif sehingga akan menumbuhkan kebaikan pada diri kita. Menurut Dayaksini & Hudaniah (2003) ketika kita melakukan prososial sebaiknya kita batasi karena prososial ini akan menyempurnakan orang yang kurang menjadi lebih baik maka dapat diartikan bahwa prososial ini akan menguntungkan orang yang telah kita tolong tetapi kita tidak akan menerima keuntungan yang jelas. Menurut Myers (dalam sarwono, 2002), prososial adalah merupakan perbuatan yang positif untuk menolong orang yang butuh bantuan dan orang tersebut akan merasakan keuntungannya sedangkan yang menolong ia tidak mengharapkan apapun.

Emosi prososial akan berkembang selama berjalanya usia dan dalam perkembangan ini dapat didasari dari faktor lingkungan, dan dapat dipengaruhi pula dari dengan siapa dia bergaul dan hal ini dapat mempengaruhi hal tersebut akan membaik atau memburuk. Masa yang paling penting menumbuhkan anak pada prososial yaitu dimualai sejak dini ketika pada masa itu kita dapat mengembangkan prososial yang baik maka saat dewasa pun ia akan memiliki prososial yang baik. Maka dari itu tanamkanlah perilaku prososial pada anak sejak usia dini karena apabila tidak diajarkan pada dini hari pasti dewasanya tidak akan memiliki prososial yang baik. Dalam perkembangan prososial pada anak usia dini ada lima tahapan sebagai berikut :

1. Berorientasi Pada Kepentingan Pribadi 

Pada tahapan ini anak memikirkan akan mendapatkan keuntungan ketika ia menolong orang lain. oleh sebab itu pada tahapan ini anak melakukan kebaikan bukan murni dari dirinya sendiri atau kepeduliannya, tetapi ia melakukan itu menghindari dari konsekuensi negatif ketika ia tidak berbuat baik. 

2. Berorientasi Pada Kebutuhan 

Pada tahap ini anak muali bisa memunculkan rasa kepeduliannya terhadap orang yang membutuhkan bantuan dan ia tidak berfikiran bahwa hal itu tidak sejalur dengan kegiatannya. Dalam hal ini anak hanya merespon dengan ekspresi saja tetapi tidak ada simpati untuk membantu. 

3. Berorientasi pada penilaian orang lain dan  stereotip sebagai anak baik

Pada tahapan ini anak berfikir agar dapat diterima oleh orang disekitarnya dan hal ini dapat dipandang orang lain bahwa dirinya baik dapat dicontohkan ketika anak itu membantu gurunya sedang menghapus papan tulis dalam hal itu ia berharap mendapat pandangan menjadi anak baik dari pandangan guru dan temannya.

4. Munculnya kemampuan reflektif dan empati

pada tahap ini perkembangan anak sudah jauh lebih kompleks perbuatan baik yang telah mereka lakukan merupakan melakukan perbuatan empati, pada tahapan ini anak dapat berfikir ia akan menolong atau ia tidak menolong dapat dicontohkan ketika anak akan melakukan donasi menyisihkan uang jajannya untuk donasi meskipun merasakan keberatan tetapi hal itu tetap dilakukan karena apabila ia tidak melakukan akan merasakan penyesalan.

5. Berorientasi pada nilai - nilai moral yang telah terinternalisasi dalam diri

Pada tahapan ini anak ketika melakukan kebaikan akan melakukan pertimbangan terlebih dahulu dalam hal ini ia memikirkan nilai - nilai moralitas pada dirinya dan rasa tanggung jawab maka dari itu ketika akan melakukan hal ini ia berfikir panjang dalam hal yang akan dia perbuat.  

  • Peran orang tua dalam emosi prososial anak

     1. Kehangatan

Kehangatan sangatlah penting untuk anak ketika orang tua melakukan hal itu anak akan merasakan bahwa dirinya telah diperhatikan dan dilindungi oleh orang tuanya dalam hal ini hubungan anak dan orang tua akan terjalin dengan baik, ketika ia tidak merasakan kehangatan oleh orang tuanya maka ia berfikir bahwa orang tuanya tidak sayang dan tidak peduli. 

2. Pembiasaan disiplin 

kedisiplinan sangatlah penting bagi anak jadi sebagai orang tua harus mengajarkan kedisiplinan sejak dini ketika orang tua ingin anaknya disiplin maka ketika mengawasi jangan terlalu menekan apabila hal itu diberikan maka anak akan tidak menjadi baik justru anak akan membrontak karena peraturan yang sangat menekan.

3.  Keterlibatan orang tua

Keterlibatan ini yang dimaksud orang tua mengerti perkembangan anak dalam berinteraksi dan mengetahui kebutuhan yang telah ia inginkan dan memperhatikan anak dalam perkembangannya hal ini akan menunjukkan orang tua mengetahui perkembangan anaknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun