Mohon tunggu...
lailasadiyatulmaghfirooh
lailasadiyatulmaghfirooh Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

jangan menyerah untuk berproses menjadi terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Sistem Saraf dan Otak pada Bayi

24 April 2022   22:46 Diperbarui: 24 April 2022   22:54 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Jadi disini saya akan menjelaskan tentang tumbuh kembang anak pasti tumbuh kembang anak pasti berbeda dengan tumbuh kembang orang dewasa. Lalu apabila kalian ingin menumbuh kembangkan anak dengan baik maka bimbinglah ia hal itu akan menjadikan pertumbuhan yang sempurna.
Tahap alawal yang terjadi pada anak yaitu prenalat adalah masa tumbuh kembang anak ketika masih didalam kandungan seorang ibu. Pada tumbuh kembang saat dikandung ini terbentuklah suatu janin -  janin dan terbentuknya struktur - struktur tubuh hingga menjadi tubuh yang sempurna.
Pada tahap yang kedua yaitu tahap postnatal  adalah perkembangan yang telah dialami bayi yang telah lahir yaitu bayi
Memiliki otak yang telah terbagi menjadi empat tetapi pada masa bayi ini sel saraf masih belum terbentuk secara baik seperti orang dewasa. Lalu disini saya juga akan menjelaskan tentang sistem perkembangan otak pada anak bayi yaitu melakukan aktivitas pada otak anak seperti melatih setimulusnya yang melalui rangsangan pendengarnya, penglihatan, perabaan penciuman dan yang lain sebagainya. Lalu ajarakan pada mereka dengan melakukan gerakan motorik kasar dan motorik halus hal itu dapat mengembangkan sistem otak pada bayi berkembang dengan baik.
Stimulasi otak anak usia dini akan dapat didasari dengan lakukanlah pada anak dengan cara memeluknya, menatap wajahnya, mengajaknya ia berbicara, berikanlah bunyi-bunyian seperti alat musik dan lain sebagainya dan berikanlah benda yang bergerak - gerak yang berwarna terang dan hal itu lakukanlah pada anak yang berusia 0 - 3 bulan.
Pada anak yang usia 3 - 6 bulan untuk mengembangkan stimulasinya dengan cara mengajaknya ia bermain petak umpet, melihatkan seorang ibu ketika bercermin lalu pada saat usia 6 - 9 bulan panggillah ia dengan namanya, lalu ajak ia untuk bersalaman bertepuk tangan, membacakan sebuah buku cerita, merangsang kan ketika ia duduk dan melatihnya untuk berdiri
Lalu tahap yang selanjutnya yaitu pada usia 9 - 12 bulan ajarkanlah pada ia untuk mengulang - ulang nama  ayahnya, ibunya, kakanya agar ia dapat mengetahuinya ajarkan ia untuk meminum digelas mengajarinya memasukkan mainan pada wadah dan mengajarkan menggelindingkan bolah. Hal itu dapat mengembangkan stimulasi pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun