Mohon tunggu...
Laila Septi Indriyana
Laila Septi Indriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Laila. Saya sedang menempuh studi S1 Hubungan Internasional di Universitas Jember. Saat ini, saya aktif sebagai seorang Mahasiswa. Saya suka menonton film dan Travelling. Saya tertarik untuk menulis di Kompasiana karena ingin berbagi pengetahuan dengan orang lain. Saya juga ingin belajar dari para penulis dan pembaca kompasiana yang luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisa Ekonomi Politik Internasional: Liberalisme, Kapitalisme, dan Marxisme

15 Maret 2024   12:06 Diperbarui: 15 Maret 2024   12:15 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat tiga teori utama dalam Ekonomi Politik Internasional. Liberalisme, kapitalisme dan Teori Marxisme. Liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional menekankan pada kebebasan Individu dalam pembuata keputusan. Individu diyakini memilki hak untuk mengejar kepentingan individu tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Adanya pasar bebas dimana harga dan produksi ditentukan oleh penjual tanpa campur tangan pemerintah, sehingga diyakini akan menghasilkan sumber daya yang efisisen dan optimal. Perdagangan bebas juga didukung oleh Liberalisme, iyakini mampu meningkatkan kemakmuran global serta menguntungkan semua negara yang terlibat di dalamnya. Selain itu, Liberalisme juga mendukung adanya globalisasi yang akan memeperluas ekonomi dan meningatkan kesejahteraan Internasional. Penerapan Liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional sendiri dapat dilihat dari adanya pendirian organisasi, seperti WTO dan IMF yang mempromosikan perdagangan bebeas dan kerjasaman internasional yang erat kaitannya dengan prinsip Liberal.

Peran Perdagangan Bebas, Pasar Terbuka dan Globalisasi dalam Lieralisme merupakan tiga elemen yang saling kuat memainkan peran penting dalam mencapai kemakmuran Global. Perdagangan bebas yang menerapkan pertukaran barang dan jasa antar negara dapat berlangsung tanpa adanya hambatan tarif dipercaya akan meningkatkan adanya efisisensi ekonomi yang mendorong alokasi Sumber daya yang lebih optimal. Pasar Terbuka, dimana perusahaan dan individu bebas untuk masuk dan keluar dari pasar serta melakukan adanya kegiatan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah, sehingga pasar terbuka diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi serta pengembangan teknologi terbarukan. Selanjutnya, Globalisasi sebagai sebuah proses integrasi ekonomi yang akan meningkatkan kemakmuran Global dengan perluasan pasar serta mendorong adanya perdamaiandan kerjasama antar negara.

Pandangan Liberal terhadap Organsasi Internasional seperti WTO dan IMF yang erat kaitannya dengan prinsip Liberalisme diyanini sebagai sebuah instrumen penting dalam mempromosikan perdagangan bebas. WTO serta IMF membantu menegakkan aturan perdagangan bebeas dan menyelesaikan perselisihan perdagangan yang terjadi antar negara dan mendorong adanya liberalisasi perdagangan serta investasi, sehingga mampu meningkatkan kemakmuran Global. Kedua organisasi yang identik dengan Liberalisme seperti WTO dan IMF menyediakan forum bagi negara negara untuk berdiskusi dan menyelesaikan masalah ekonomi Global. Selain itu, IMF juga membantu negara anggota dalam pencegahan krisis keuangan dengan mengawasi kebijakan negara anggota serta membantu negara negara anggota dalam menyediakan pinjaman dan bantuan keuangan. Sehinga dalam hal ini, Liberalisme memandang organisasi seperti IMF dan WTO sebagai sebuah instrumen yang penting untuk mempromosikan adanya perdagangan bebas, meningkatkan kerjasama internasional dan menjaga stabilitas ekonomi Global.

Sistem ekonomi Kapitalis merupakan sebuah sistem dimana alat produksi dimiliki dan dikendalikan oleh individu atau perusahaan swasta. Hla tersebut didasarkan pada prinsip utama Pasar bebas, kepemilikan pribadi, Motif keuntungan dan munculnya persaingan. Sehingga dalam prinsip utama tersebut kemudian muncul adanya peran pasar bebas dalam kepemilikan pribadi, pasar bebas dapat menentukan harga dan produksi barang dan jasa, mengalokasikan sumber daya secara efisien dan mendorong inovasi ekonomi. Kepemilikan pribadi kemudian berperan sebagai pemberi insentif bagi individu seta perusahaan untuk berinovasi sehingga dapat meningkatkan inovasi dan efisisensi terhadap produktivitas barang maupun jasa. Contoh dari adanya penerapan kapitalis adalah Jepang, merupakan salah satu contoh negara dengan sistem ekonomi kapitalis sukses. Kombinasi antara etos kerja masyarakatnya yang kuat, sistem pendidikan yang berkualitas, budaya inovasi dan kerjasama sosial telah menjadi menjadi kunci utama dalam mencapai kesuksesan ekonomi jepang.

Kapitalisme merupakan prinsip pendorong Globalisasi. Fokus kapitalis pada pasar bebas dan perdagangan inetrnasional mendorong perusahaan untuk mencari pasar yang baru dan sumber daya yang lebih murah. Hal tersebut kemudian meningkatkan adanya perdagangan Global dan Investasi asing secara langsung yang merupakan kunci terjadinya Globalisasi. Globalisasi memperkuat kapitalisme dengan membuka pasar baru dan sumber daya bagi perusahaan multinasional, sehingga dapat meningkatkan profit dan pertumbuhan. Globalisasi juga meningkatkan kompetisi antar perusahaan sehingga mendorong adanya efisiensi dan inovasi. Munculnya perdagangan bebas, Privatisasi Deregulasi, Bantuan pembangunan serta lembaga Internasional merupakan salah satu dari bentuk diterapkannya Kapitalisme dalam sistem ekonomi politik Glibal. Sehingga dalam perannya, kapitalisme dan Globalisasi memiliki hubngan erat. Kapitalis mendorong Globalisasi dan Globalisasi memperkuat adanya kapitalisme.

Teori Marxisme dan relevansinya terhadap Ekonomi Politik Internasional dapat dilihat dari Sorotan tajam yang diberikan Marxisme terhadap ketimpangan global yang semakin besar dalam sistem ekonomi intenasional. Marxisme juga secara Gamblang menunjukkan kelas kapitalis global yang terdiri atas elit global yang mengeksploitasi kelas pekerja global yang terdiri atas buruh dan pekerja di seluruh dunia. Eksploitasi yang terjadi melalui berbagai cara seperti upah pekerja yang rendah di beberapa negara berkembang, yang tidak cukup memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi kerja yang tidak memenuhi standar, seringkali para pekerja bekerja dalam kondisi yang berbahaya dan tidak sehat, serta jam kerja yang melebihi batas normal tanpa adanya perlindungan hukum yang memadai. Masyarakat adat serta petani kecil seringkali menjadi sasaran penggusuran guna memberi jalan bagi proyek pembangunan yang menguntungkan pihak kapitalis. Sehingga dalam hal ini, kapitalis menunjukkan bagaimna ketimpangan Global yang terjadi secara tidal adil, namun juga meugikan semua orang. Ketimpangan besar dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial bahkan krisis ekonomi. Marxisme membantu menentang suatu narasi yang seringkali menyalahkan kelas pekerja atau buruh atas dasar kemiskinan. Marxisme menunjukkan bahwa ketimpangan merupakan sebuah hasil dari sistem ekonomi yang tidak adil bukan karena kurangnya usaha kelas pekerja.

Liberalisme, Kapitalisme dan Marxisme menawarkan sebuah perspektif yang berbeda mengenai Ekonomi Politik Internasional. Liberalisme menekankan perdagangan bebas, pasar terbuka serta Globalisasi. Kapitalis dan fokusnya terhadap kepemilikan pribadi, dan Pasar bebas. kemudian Marxisme yang mengkritik eksploitasi dalam sebuah sistem ekonomi Global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun