Oleh: Mhd Muflih Naufal Hsb
Sampah adalah masalah lingkungan yang tidak mudah diselesaikan sejak beberapa dekade lalu. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023, per 24 Juli 2024 hasil input dari 290 kabupaten atau kota se Indonesia menyebutkan jumlah timbulan sampah nasional mencapai angka 31,9 juta ton. Masalah tentang sampah semakin kompleks di masa sekarang ini karena banyaknya sampah kardus dan bubble wrap. Hal ini juga menjadi masalah baru bagi lingkungan karena melonjaknya arus jual beli online.
Daur ulang sampah menjadi salah satu solusi yang perlu diterapkan untuk mengatasi masalah limbah tersebut. Kegiatan ini dapat dikerjakan individu maupun berkelompok. Jika semakin banyak orang yang melakukan daur ulang, maka semakin banyak sampah yang akan memiliki nilai guna. Perlu diingat bahwa pembakaran sampah bukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Pasalnya, pembakaran tersebut akan menghasilkan karbondioksida yang mengotori udara.
Adapun beberapa langkah daur ulang sampah yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut:
- Rethink: mempertimbangkan secara matang sebelum membeli barang. Usahakan untuk membeli barang berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Alangkah lebih baik lagi jika anda memprioritaskan produk daur ulang.
- Refuse: menolak pemakaian barang-barang sekali pakai, contohnya air kemasan botol plastik dan kantong plastik
- Reduce: meminimalisir penggunaan barang-barang yang dapat menyebabkan pencemaran.
- Reuse: menggunakan ulang barang-barang yang masih bermanfaat, contohnya tas kain untuk berbelanja.
- Repair: memperbaiki barang-barang yang rusak sebelum membeli barang yang baru untuk menggantikannya.
- Recycle: melakukan daur ulang sebagai upaya mengurangi sampah sekaligus meningkatkan nilai pakai dan atau nilai ekonomi suatu barang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H