Pendidikan anak usia dini meupakan wadah untuk mengembangkan semua aspek yang ada pada diri anak.dalam pasal 28 ayat 3 menyatakan pendidikan formal anak bertujuan untuk mengembangkan potensi dalam diri anak seperti aspek motorik,kognitif,sosial emosi,seni,bahasa pada anak usia dini.pada UU 20 tahun 2003 usia 0-6 tahun merupakan usia Golden Age karena rentan usia tersebut perkembangan otak anak sudah mencapai 80%.
Kartika & Yeni (2020) dalam mengembangkan kreatifitas masih banyak anak yang masih dibantu gurunya sehingga kreativitas pada anak masih rendah.guru dapat mencoba menggunakan metode multi purpose dengan media lilin mainan/plastisin.metode multi purpose merupakan metode yang memberikan kesempatan pada anak untuk mendidik dirinya sendiri/membiarkan anak untuk mengkreasikan media yang diberikan oleh guru.
Anak lebih cenderung suka permainan kontruktif atau permainan ang membutuhkan objek atau bahan tertentu seperti lilin mainan.dengan permainan kontruktif anak tidak akan mudah bosan,bisa bergerak bebas,melatih ketrampilan,pengetahuan serta dapat mengembangkan imajinasi mereka dalam berfikir.dalam permainan ini anak tidak hanya menerima informasi saja melainkan dapat berperan aktif didalamnya.kegiatan bermain adalah cara paling efektif untuk mengembangkan kreatifitas anak.
Lilin mainan yang biasa kita sebut plastisin merupakan media permainan yang aman bagi anak dan lentur serta dapat diubah bentuknya sesuai imajinasi dan kreatifitas anak.lilin mainan dapat dijadikan alat terapi atau melatih motorik pada anak dengan memukul lilin,menggabungkan warna lilin,memotong lilin dan masih bnyak lagi.lilin mainan tidak hanya melatih motorik pada anak tetapi juga dapat melatih kemampuan berfikir,kemampuan berbahasa,kemampuan sosial serta meningkatkan imajinasi dan kreatifitas pada anak.
Kreatifitas pada anak usia dini harus dipupuk sejak dini sehingga anak mampu dalam mengembangkan potensi dalam dirinya.kretifitas dapat berkembang jika terdapat inovasi dalam pembelajaran melalui kegiatan yang melibatkan anak sehingga anak dapat mengeksplor kegiatan bermain.dengan bermain guru memberi kesempatan bagi anak untuk belajar dan menumbuhkan rasa ingin tahu anak serta dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.dengan melibatkan anak kita dapat mengetahui hambatan apa dalam proses belajar mereka secara langsung.
Sebagai guru kita harus menciptakan suasana agar anak kreatif dengan menciptakan pertanyaan pertanyaan kreatif seperti "apa yang akan terjadi jika..." atau " bagaimana kita melakukannya dengan cara berbeda?".kita juga dapat memunculkan pertanyaan yang menumbuhkan gagasan seperti " apa yang bisa kita buat menggunakan lilin mainan?".jika kreatifitas anak berkembang dengan baik maka dapat memunculkan pola fikir yang solutif dalam mengenali masalah,merancang dan menyelesaikan suatu permasalahan serta dapat menciptakan suatu hal yang baru dan belum diketahui banyak orang.
Ki Hajar Dewantara mengatakan anak usia dini belajar menggunakan indranya.dengan media lilin mainan anak dapat meremas,memukul,mencampur warna serta membentuknya menjadi benda yang sering ditemui anak.media lilin mainan memberikan kemampuan ketrampilan dalam pengembangan anak secara keseluruhan dapat meningkatkan kecerdasan ruang dan gambar pada khayalan anak,sehingga media plastisin mampu mengembangkan kreatifitas pada anak usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H