Mohon tunggu...
Laila Nurwulan
Laila Nurwulan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

🐻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Patriarki dan Dampaknya terhadap Inklusi Sosial di Indonesia

8 Juni 2024   15:13 Diperbarui: 8 Juni 2024   15:28 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Patriarki adalah sistem sosial yang menempatkan laki-laki dalam posisi dominan terhadap perempuan. Sistem ini telah ada selama berabad-abad dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari keluarga hingga institusi negara. Artikel ini akan mengupas tentang patriarki dan dampaknya terhadap inklusi sosial di Indonesia, serta bagaimana kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih inklusif.

Apa Itu Patriarki?

Patriarki berasal dari kata Yunani "patriarkhs" yang berarti "kekuasaan ayah". Secara sederhana, patriarki adalah sistem di mana laki-laki memiliki kekuasaan dan kontrol yang lebih besar dibandingkan perempuan. Dalam konteks budaya dan sosial di Indonesia, patriarki sering kali memanifestasikan dirinya dalam bentuk norma dan nilai yang menempatkan laki-laki sebagai kepala keluarga, pengambil keputusan utama, dan pemegang kendali ekonomi.

Dampak Patriarki Terhadap Inklusi Sosial

1. Ketimpangan Gender dalam Pendidikan
Di beberapa daerah, pendidikan anak perempuan masih dianggap kurang penting dibandingkan pendidikan anak laki-laki. Hal ini membatasi kesempatan perempuan untuk berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat.

2. Kesenjangan Ekonomi
 Patriarki sering kali mengakibatkan perempuan mendapatkan akses yang lebih terbatas terhadap sumber daya ekonomi. Perempuan cenderung bekerja di sektor informal yang tidak memberikan perlindungan dan jaminan sosial yang memadai.

3. Kekerasan Berbasis Gender Norma patriarki cenderung mengabaikan atau menormalkan kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan bentuk kekerasan lainnya sering kali dianggap sebagai masalah pribadi dan bukan isu publik yang perlu ditangani secara serius.

4. Pembatasan Peran Perempuan Dalam sistem patriarki, peran perempuan sering kali dibatasi pada urusan domestik dan keluarga. Ini mengurangi partisipasi perempuan dalam ruang publik, termasuk politik dan pengambilan keputusan.

Menuju Masyarakat yang Lebih Inklusif

Meskipun patriarki masih kuat, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mendorong inklusi sosial dan kesetaraan gender:

1. Edukasi dan Kesadaran Meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender dan dampak negatif patriarki melalui pendidikan formal dan informal sangat penting. Program-program yang mengajarkan nilai-nilai kesetaraan dapat membantu mengubah mindset masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun