Mohon tunggu...
Laila Nurjannah
Laila Nurjannah Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Pemula

Bila masa mudamu penuh rintangan dan perjuangan akan semakin banyak bekal untuk masa depanmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Andri Rizki Putra: Muda, Aktif, Inspiratif dan Berdedikasi Bagi Bangsa"

4 Januari 2016   19:15 Diperbarui: 5 Januari 2016   17:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cita-cita saya bermanfaat bagi orang banyak",Andri Rizki Putra.*1

Putus sekolah tak membuatnya menyerah untuk menuntut ilmu. Ketekunan dan semangat yang ia miliki mampu menuntunnya menuju kesuksesan yang ia raih saat ini. Ia adalah Andri Rizki Putra. Muda, Aktif, Inspiratif. Tiga kata yang tepat untuk menggambarkan sosoknya. Namanya sudah tidak asing lagi bagi mayarakat Indonesia. Ia sering menjadi bintang tamu dalam acara talkshow di Televisi.Dari situlah saya pertama kali tahu tentang Rizki ketika menonton acara Hitam Putih di Trans7. Di sana, ia berbagi pengalaman hidupnya untuk keluar dari sekolah. Semenjak itulah saya mulai tertarik dengan sosoknya. Saya mencari tahu sosoknya lewat twitter dan membaca berbagai artikel tentang dirinya di internet.

Ketika SMP, ia mengetahui kalau ada kecurangan dalam pelaksanaan UN di sekolahnya. Ia melaporkan hal tersebut kepada gurunya. Sang guru hanya terdiam dan tidak melakukan tindakan apa – apa. Ia bahkan berniat untuk melaporkan hal tersebut kepada dinas pendidikan terkait di kotanya. Akan tetapi, ia justru mendapatkan ancaman dari teman – teman dan gurunya. Ketika SMA ia bersekolah di sekolah umum, sama seperti anak lain se usianya. Ia masuk SMA unggulan. Karena kejadian di SMP yang masih memebekas, pikirannya menjadi tidak karuan.Hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari sekolah. Padahal ia baru satu bulan masuk SMA.

Andri Rizki Putra atau akrab disapa Rizki adalah anak tunggal. Sang ibu sering mendapat omongan dari keluarga dan tetagga mereka mengenai keputusan anaknya untuk berhenti sekolah. “ Anak tunggal kok nggak sekolah”. Apalagi Rizki juga akan melaksanakan ujian paket C yang masih dipandang negatif oleh masyarakat . Ia meminta sang ibu untuk tidak mendengarkan omongan orang.Ia juga meyakinkan bahwa jalan yang ia tempuh adalah jalan yang benar. Ia akan berusaha untuk menuntut ilmu dengan belajar sendiri. Ia juga mengatakan tak ada gunanya sekolah kalau tidak jujur. Sang ibu selalu percaya pada anaknya. Ia mendukung keputusan sang anak untuk belajar sendiri.

Belajar bisa dimana saja dan kapan saja.Ia mencari sumber pelajaran dari berbagai buku bekas yang ia peroleh dari saudara dan teman – temannya. Ia belajar dengan merangkum materi – materi penting untuk Ujian Nasional dan mulai mengetiknya. Ia berusaha memahami semua materi UN secara otodidak. Selain harus memahami sendiri, ia juga harus memonitoring dirinya sendiri. Ia harus mengatur waktu sebaik – baiknya untuk belajar dan beristirahat. Ia bahkan menempel materi pelajaran di dinding dan pintu kamarnya. Sehingga, setiap kali bangun tidur ia selalu diingatkan untuk belajar dan belajar. Terkadang ia menemukan materi yang benar – benar sulit untuk dipahami.Meskipun ia masiah kelas 1 SMA, ia harus memahami materi kelas 3 SMA. Tidak ada orang lain yang membantunya. Sang ibu tidak mengawasinya belajar karena ia harus bekerja hingga larut malam. Ya, Rizky berasal dari keluarga yang broken home. Ahirnya ia berhasil melewati Ujian Paket C dan dinyatakan lulus. Ia bahkan berhasil di terima di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Rizki dinyatakan lulus dari UI dengan predikat Cum laude. Kini, ia telah berhasil mendirikan sebuah yayasan pendidikan yang diberi nama “YPAB” atau Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. YPAB menerima siapa saja yang mau menuntut ilmu asal orang tersebut mau jujur. YPAB semacam homeschooling dengan peserta didik dapat menuntut ilmu secara gratis.Sebagian besar peserta didiknya adalah mereka yang putus sekolah dan kesulitan dari segi ekonomi. Bahkan ada peserta didiknya yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga. Kini, YPAB telah meluluskan ratusan peserta didiknya. Bahkan banyak dari peserta didiknya yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

"Kami tidak butuh siswa pintar, kami butuh siswa jujur", Andri Rizki Putra.*2

Rizki juga memberikan kesempatan kepada siapa saja yang mau menjadi relawan di YPAB. Relawan di yayasannya tersebut terdiri dari mahasiswa, ibu rumah tangga, pelajar SMA/ sederajat, dan lain sebagainya. Saat ini, ia sedang sibuk bekerja dan mengelola yayasannya ini. Ia berharap YPAB ini bisa menjangkau lebih banyak lagi anak Indonesia yang memiliki nasib sama sepertinya yaitu putus sekolah. Ia juga berharap agar YPAB ini bisa didirikan di seluruh pelosok Indonesia.

Selain sebagai pendiri YPAB, ia juga sebagai ketua pusat Kegiatan Belajar Mengajar di YPAB. Di sela – sela kesibukannya itu, ia berhasil membuat sebuah buku yang berjudul “Orang Pintar Tidak Sekolah”. Di buku tersebut, pemuda kelahiran medan ini menceritakan pengalaman hidupnya hingga saat ini. Ia berharap agar bukunya dapat diterima oleh masyarakat luas. Andri RizkI Putra adalah sosok yang sangat inspiratif.

Meskipun ia baru berusia 24 tahun, kepeduliannya terhadap pendidikan dan orang – orang disekitarnya patut diacungi jempol. Di era globalisasi ini, sulit menemukan pemuda bangsa yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Generasi sekarang lebih senang bermain dengan gadgetnya dari pada peduli terhadap lingkungan sekitar. Andri Rizky Putra adalah sosok yang patut di contoh oleh generasi muda Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun