Mohon tunggu...
Lailani octavia
Lailani octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor yang Membuat Konsumen Membeli Bumbu Racik Saat Lebaran

23 April 2024   12:08 Diperbarui: 23 April 2024   12:26 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku konsumen adalah aktifitas atau tindakan seseorang terkait pencarian, pemilihan, pembelian, pemakaian dan pengevaluasi produk atau jasa yang memenuhi kebutuhannya. Jelang bulan Ramadhan tahun ini banyak sekali kebutuhan pokok yang harus disiapkan oleh ibu rumah tangga. Karena pada saat bulan Ramadhan persiapan bahan makanan pokok tidak akan terlalu banyak seperti hari-hari biasanya karena hanya makan saat sahur dan saat berbuka puasa saja. Banyak sekali ibu rumah tangga yang mengeluh malas memasak saat sahur karena masih mengantuk atau bangun sahur kesiangan. Ibu rumah tangga juga tidak kehabisan ide memasak sahur untuk keluarganya ada yang hanya memanaskan makanan yang ada di kulkas ada juga yang memasak disaat sahur.

Banyak produk yang menjual frozen food seperti nugget, sosis dan sebagainya untuk memudahkan ibu rumah tangga menyiapkan makanan, tidak hanya makanan frozen food saja tetapi juga ada bahan bumbu siap saji untuk memasak seperti bumbu nasi goreng, bumbu sop ayam, bumbu rendang, bumbu ayam goreng dan masih banyak lagi.

Hal ini dapat dimanfaatkan sebuah produk untuk menarik konsumen yang tidak suka atau malas memasak makanan yang ribet. Sehingga terjadinya tindakan perilaku konsumen dimana tahapan perilaku konsumen yang pertama adalah memilih dan mereset produk mana yang lebih enak dan komposisi mana yang lebih baik. Kemudian memilih menu bumbu siap saji apa yang akan dimasak. Tahap kedua, konsumen akan membeli produk dan menggunakannya untuk memasak, biasanya saat sahur yang paling simpel untuk dimasak yaitu membuat nasi goreng dengan bumbu siap saji. Tahap ketiga, konsumen mengevaluasi produk yang digunakan apakah cocok atau tidak, contohnya seperti apakah rasanya enak. Tahap keempat, konsumen akan membeli kembali jika cocok dengan produknya dan sebaliknya jika tidak suka tidak akan melakukan pembelian ulang.

Perilaku konsumen pada produk bumbu makanan siap saji di bulan Ramadhan sangat banyak dibeli dan dibutuhkan untuk keperluan sahur, buka puasa dan bahkan saat lebaran. Bahkan stok di warung terdekat bisa cepat habis karena banyak konsumen yang membeli. Bumbu makanan siap saji ini lebih banyak dibeli ketika bulan puasa karena cara pemakaiannya yang mudah dan harga yang murah berkisar lima ribu rupiah untuk satu sachet. Bumbu siap saji saat bulan Ramadhan sering kehabisan stok di warung terdekat, mini market dan pasar. Menu bumbu siap saji nasi goreng, mie goreng, ayam goreng, ayam opor dan bumbu rendang yang lebih cepat habis terjual. Karena menu tersebut mudah untuk dimasak saat bulan puasa sedangkan untuk bumbu rendang, dan opor ayam banyak digunakan saat menjelang bulan Ramadhan akhir.

Faktor konsumen membeli produk bumbu racik yaitu:
1. Faktor psikologis yaitu karena kebutuhan pribadi dimana konsumen minat membeli dan menggunakan, biasanya seperti ibu rumah tangga dan anak kos yang ingin simpel memasak.
2. Faktor sosial, faktor ini lebih kepada pengaruh lingkungan yang mengharuskan sahur sebelum imsak sehinga ingin cepat saji. Pendapatan dari konsumen juga beragam dari pendapatan rendah, hingga pendapatan tinggi.
3. Faktor budaya seperti kebutuhan keluarga yaitu kebutuhan sandang, pangan, papan yang harus di penuhi.

Nama : Lailani Octavia Rahmadhani
NIM : 22010400149
Matkul : Perilaku Konsumen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun