Tak bisa dipungkiri. Jangankan orang lain, sayapun begitu. Ketika suatu masalah mendatangiku seolah saya tak melihat oranng lain. Ya maksudku disini saya terlalu fokus dengan masalahku dan dunia pikiranku. Suatu ketika saya masih saja membandingkan diri saya dengan orang lain. Baik fisik maupun materi. Dalam hatiku berkata "Enaknya dia, seperi hidup tanpa beban" atau "Betapa beruntungnya ia mendapat ini itu".
Kata-Kata itulah yang terbesit dalam pikiranku. Ketika saya merasa tidak bisa berbuat apa-apa dibandingkan dengan teman-temanku yang lain. "mengapa aku tidak bisa melakukan ini" atau "apa yang dapat kulakukan sementara temanku sudah berbuat ini itu". Kembali saya mengeluhkan bahwa hidup ini tak adil dan seperti tidak ada habisnya.
Hidup memang tak seperti apa yang saya bayangkan. Sampai pada akhirnya saya sadar bahwa saya adalah saya. Mereka ya mereka. Segala yang ada pada diri saya baik itu kekurangan yang saya punya merupakan kelebihan saya. Saya sadar semua insan adalah istimewa. Ketika saya melihat diri saya dengan cara yang berbeda tanpa menghiraukan kata-kata dari mereka yang terkadang menjatuhkan. Saya percaya. Hal-hal baik itu akan datang setelah kita belajar untuk menerima dan bersyukur.
Semua orang pasti memiliki waktu dimana ia akan merasakan bahwa hidup itu tak adil. Bangkitlah dan lihat di sekitarmu. Kau hanya tidak mengetahuinya saja bahwa ADA yang mengalami hari yang berat namun ia tetap berusaha tersenyum hingga harinya berlalu. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki peperangannya masing-masing dan cara mengatasinya yang berbeda. Karena hidup itu adil. Ketika hari ini kau merasa sedih. Ketahuilah Tuhan merencakan sesuatu yang indah di kemudian hari.
Have a nice day. Semoga menginspirasi:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H