Mohon tunggu...
Laila Muyasaroh
Laila Muyasaroh Mohon Tunggu... Lainnya - Long-life learner

Sedang Belajar Follow this account @pharmasharing & @blan_id

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu Menstrual-related Disorder?

14 September 2020   10:45 Diperbarui: 14 September 2020   11:23 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : lifestyle.okezone.com

Menstruasi biasanya terjadi pada wanita mulai dari usia remaja sampai usia pertengahan paruh baya. Ketika menjelang menstruasi, seringkali wanita mengalami beberapa gangguan baik fisik maupun emosional, seperti mood swing, nyeri perut, kram perut, mudah emosi, baperan dll. Lalu, apakah itu wajar? Nah, kali ini saya akan sedikit membahas mengenai hal itu.

Menstrual-related disorder dapat diartikan dengan adanya gangguan pada tubuh yang berkaitkan dengan menstruasi. Gangguan yang umum terjadi yaitu primary dysmenorrhea dan premenstrual syndrome (PMS). Gangguan tersebut biasa terjadi ketika menjelang dan selama periode menstruasi.

Dysmenorrhea atau dismenorea adalah nyeri atau kram pada bagian bawah perut yang dialami wanita ketika menjelang atau selama periode menstruasi. Dismenorea terbagi menjadi 2 macam, yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Dismenorea yang umum terjadi pada wanita dan bisa dianggap wajar yaitu dismenorea primer. Sedangkan dismenorea sekunder biasanya terjadi karena adanya kelainan pada organ reproduksi wanita.

Menstrual-related disorder selanjutnya yaitu premenstrual syndrome atau lebih dikenal PMS yaitu gangguan pada fisik dan emosional (suasana hati) yang terjadi pada wanita saat menjelang atau selama periode menstruasi.  Umumnya wanita akan mengalami perubahan mood yang drastis dalam waktu singkat atau mood swing,  baperan, sensitif, mudah tersinggung, mudah marah, mudah menangis dan sebagainya. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama untuk wanita yang sekolah, kuliah dan bekerja karena dapat mengganggu produktivitas.

PMS dapat ditandai dengan adanya kelelahan, kekurangan energi, mudah marah, mood yang labil, depresi, cemas, merasa cemas, sulit konsentrasi, pusing, gangguan pencernaan, perubahan nafsu makan, nyeri payudara serta lainnya. Kondisi ini dapat dicegah dengan cara olahraga aerobik, modifikasi diet, terapi perilaku kognitif. Sedangkan gejala positif yang muncul berupa energi meningkat, meningkatnya libido, dan meningkatnya rasa kewaspadaan diri.

Nah, buat teman-teman yang sering mengalami nyeri atau kram di bagian perut ketika periode menstruasi tidak perlu khawatir karena hal itu wajar terjadi. Namun, apabila nyeri atau kram pada bagian perut terus berlanjut alangkah lebih baiknya teman-teman segera berkonsultasi dan periksa ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Dan untuk teman-teman yang mengalami PMS, sebaiknya bisa melakukan beberapa tindakan untuk mengontrol PMS. Jangan menjadikan PMS sebagai alasan untuk tidak produktif dalam sekolah, kuliah dan bekerja. 

Daftar Pustaka

Berardi, Rosemary et al. 2009. Handbook of Nonprescription Drugs An Approach to Self-Care (16th Edition).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun