Mohon tunggu...
Laila Khoiriyah
Laila Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ceria, suka pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Generasi Muda dalam menghadapi Nepotisme di Indonesia

7 Desember 2024   18:11 Diperbarui: 7 Desember 2024   19:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nepotisme adalah praktik memberikan keuntungan atau posisi kepada keluarga atau teman dekat, bukan berdasarkan kemampuan atau kompetensi, melainkan karena hubungan pribadi. Di Indonesia, nepotisme sering terjadi di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan hingga perusahaan swasta. Dalam pandangan Islam, nepotisme dianggap sebagai tindakan yang tidak adil dan bertentangan dengan prinsip keadilan serta meritokrasi. Islam mengajarkan bahwa setiap orang harus dinilai berdasarkan kemampuannya, bukan karena hubungan keluarga atau persahabatan.

Berikut pesan Nabi dalam menyikapi pemimpin (penguasa) tersebut:

عَنْ أُسَيْدِ بْنِ حُضَيْرٍ أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ خَلَا بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَلَا تَسْتَعْمِلُنِي كَمَا اسْتَعْمَلْتَ فُلَانًا؟ فَقَالَ إِنَّكُمْ سَتَلْقَوْنَ بَعْدِي أَثَرَةً فَاصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوْنِي عَلَى الْحَوْضِ(رواه مسلم

Dari Usaid bin Khudlair radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki Anshar menemui Rasulullah seraya berkata, “Tidakkah anda mengangkatku sebagaimana anda mengangkat fulan (sebagai Amir)?” Beliau bersabda: “Sesungguhnya sepeninggalanku kelak, kamu akan menjumpai (penguasa) yang mementingkan diri sendiri. Maka sabarlah hingga kalian berjumpa denganku di telaga (haudh).” (HR Muslim No 3432)

Dari Hadis di atas bisa disimpulkan bahwa penguasa yang mementingkan diri sendiri juga termasuk penguasa yang memberikan jabatan kepada kerabat atau orang terdekat dan itu kita tau itu merupakan tindakan tercela.

 dampak negative dari nepotisme yaitu:

  • ketidakadilan dalam pemberian hak atau posisi, sehingga individu yang lebih kompeten dan berhak tidak mendapatkan kesempatan yang layak.
  • Nepotisme juga dapat merusak moral karyawan atau anggota organisasi lainnya yang merasa tidak dihargai.
  • Jika posisi penting diisi oleh orang yang kurang kompeten, efisiensi kerja dan kinerja dapat menurun.

Peran Generasi Muda

Kita sebagai generasi muda memiliki peran penting dalam mengatasi nepotisme. Dengan pemikiran yang lebih terbuka dan kritis, generasi muda dapat mendorong perubahan menuju lingkungan kerja yang lebih adil. Berikut langkah- langkah yang bisa diambil yaitu :

  • Berani melaporkan dugaan nepotisme yang kita temui. Manfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan informasi.
  • Mendukung program-program yang mendorong transparansi, seperti sistem rekrutmen berbasis kompetensi.
  • Ikut serta dalam diskusi dan kampanye anti-nepotisme. Edukasi diri dan teman-teman tentang dampak negatif nepotisme dan pentingnya meritokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun