Mohon tunggu...
Laila Isra
Laila Isra Mohon Tunggu... -

Mendengar lewat mata..

Selanjutnya

Tutup

Money

Gagal Taklukan Bumi, Apalagi Akal-akalan Yahudi Rothschild?

20 Desember 2012   07:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:19 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Gambar diambil dari inilah.com"][/caption] Kisruh Bumi Plc untuk saat ini dimenangkan oleh Grup bakrie, sementara Nathaniel Rothschild yang menjadi lawannya hanya bisa melontarkan ketidakterimaan di media dengan berbagai pernyataan. Keputusan dalam rapat Dewan Direksi Bumi Plc pada tanggal 12 Desember 2012 kemarin, memutuskan untuk menolak dan tidak menindaklanjuti proposal yang ditawarkan Nat Rothschild. Proposal Nat dinilai oleh Dewan Direksi dapat merugikan para pemegang saham Bumi Plc yang lama, karena Nat mengundang para investor baru dalam penawarannya. Media memberitakan, Komisaris Independen Bumi Plc menyatakan lebih tertarik dengan "tawaran Indonesia". Maksud dari tawaran tersebut adalah proposal yang ditawarkan oleh Grup Bakrie mengenai rencana tukar guling saham. Inti dari proposal Grup Bakrie sendiri adalah mengambil kembali aset beberapa perusahaan tambang Indonesia yang pada sekitar dua tahun lalu disepakati menjadi berada dibawah Vallar Plc, yang kemudian berganti nama menjadi Bumi Plc. Tapi seperti halnya ancaman Nat Rothschild ketika dipaksa mengundurkan diri dari jajaran direksi Bumi Plc, Nat mengancam akan tetap menyerang dari luar. Pangeran klan Yahudi terkaya dan berpengaruh diseantero Eropa ini takkan mau mengakui kekalahannya. Nat pun takkan berhenti untuk berusaha mengambil alih aset tambang Indonesia. Ketika kisruh Bumi Plc terjadi pun, seperti yang diberitakan media, Nat Rothschild dituduh mendalangi aksi perentasan terhadap para petinggi Bumi Plc dan Grup Bakrie. Pembobolan sistem informasi ini malah mungking telah berlangsung sebelum kisruh Bumi Plc terjadi. Oleh karena itu, menanggapi berbagai makar yang dilakukan Nat Rothschild, para petinggi Bumi Plc sepakat untuk mendesak Nat untuk keluar dari jajaran direksi Bumi Plc. Pertanyaan paling mendasar yang patut dipertanyakan adalah, apalagi akal-akalan Yahudi Rothschild untuk menguasai tambang Indonesia? Media baru-baru ini memberitakan akal-akalan Yahudi yang kembali dilancarkan oleh sang pangeran. Nathaniel Rothschild telah mengajukan proposal ke Bumi Plc beserta pemegang 23,8 persen saham Bumi Plc, yakni PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN). Salah satu poin dalam proposal yang diajukan Nat tersebut adalah untuk melakukan penerbitan saham baru di Bumi PLC dan penjualan atas 23,8 persen saham Bumi Plc yang dimiliki oleh Borneo. Menurut data yang diperoleh, proposal tersebut telah dibahas oleh manajemen BORN. Menanggapi tawaran tersebut, seperti yang diberitakan oleh media, emiten batu bara kokas BORN menyatakan menolak proposal dari Nat Rothschild. Media juga memberitakan bahwa Presiden Direktur BORN mengatakan telah menerima proposal dari salah satu pendiri Bumi Plc tersebut melalui penasihat keuangannya Morgan Stanley. Presiden Direktur BORN, Alexander Ramlie telah mengeluarkan pernyataan untuk menolak proposal tawaran yang diajukan oleh Nat Rothschild tersebut. Ia juga menyakinkan bahwa penolakan tersebut menandakan tidak adanya diskusi lebih lanjut antara manajemen BORN dengan Nat Rothschild. Dengan pemberitaan ini, maka kita dapat menyimpulkan bahwa akal-akalan Yahudi Rothschild kembali gagal untuk menguasai tambang Indonesia untuk kesekiankalinya. Lantas, apalagi akal-akalan Yahudi Rothschild untuk menaklukan Bumi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun