Mohon tunggu...
Laila Fitriatur R
Laila Fitriatur R Mohon Tunggu... Lainnya - IAIN PONOROGO

Sedang berkuliah di S1 IAIN PONOROGO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Asuh Anak di Era Globalisasi: Menavigasi Tantangan dan Peluang

21 April 2024   19:35 Diperbarui: 21 April 2024   19:50 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era globalisasi yang terus berkembang, pola asuh anak menjadi semakin kompleks dan menuntut adaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, budaya, dan teknologi. Orang tua di era ini dihadapkan pada tantangan baru dalam mendidik anak-anak mereka agar siap menghadapi dunia yang terus berubah dengan cepat. 

Artikel ini akan membahas peran orang tua dalam pola asuh anak di era globalisasi serta strategi yang dapat digunakan untuk menavigasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

 

1. Tantangan Pola Asuh di Era Globalisasi

Dengan kemajuan teknologi dan interkoneksi global, anak-anak terpapar pada beragam informasi dan pengaruh dari berbagai belahan dunia. Tantangan utama bagi orang tua adalah mengelola akses anak terhadap teknologi, memahami dampak globalisasi terhadap nilai-nilai tradisional, dan membimbing anak dalam memahami keragaman budaya.

 

2. Pentingnya Nilai-Nilai Lokal dalam Pola Asuh

Meskipun terbuka terhadap pengaruh global, penting bagi orang tua untuk tetap menghargai dan meneruskan nilai-nilai lokal dan tradisional dalam pola asuh anak. Mengajarkan anak tentang warisan budaya mereka, bahasa ibu, dan tradisi lokal membantu memperkuat identitas anak dan menghormati akar budaya mereka.

 

3. Mengembangkan Keterampilan Adaptasi dan Toleransi

Di tengah kompleksitas globalisasi, anak-anak perlu dilengkapi dengan keterampilan adaptasi dan toleransi terhadap perbedaan. Orang tua dapat membantu anak mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, menghargai keragaman, dan membangun hubungan yang inklusif dengan orang dari latar belakang yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun