Indonesia merupkan merupakan negara berbudaya timur yang memiliki banyak ciri khas. Meskipun seperti itu, Indonesia merupakan negara yang mudah mendapat pengaruh globalisasi, baik dari dampak negatif maupun dampak positif. Budaya barat lagi gencar-gencarnya memasuki negara timur termasuk Indonesia, seringkali budaya barat masuk ke negara Indonesia sehingga budaya negara timur semakin terkikis dan bercampur dengan budaya barat yang dipergunakan kurang maksimal, sehingga masyarakat Indonesia menerima mentah-mentah budaya barat tersebut. Padahal belum tentu budaya barat yang dianggap modern itu sesuai dengan etika maupun norma yang berlaku di Indonesia.
Indonesia mempunyai kebiasaan buruk yang secara tidak sadar bertahan adalah budaya konsumtif. Lebih tepatnya masyarakat Indonesia yang bertempat tinggal di perkotaan berperilaku demikian. Dari segi peningkatan pelakunya, golongan usia remaja dan dewasa muda merupakan golongan usia yang paling cepat menyerap budaya konsumtiif. Remaja merupakan salah satu contoh yang paling mudah terpengaruh dengan pola konsumsi yang berlebihan. Budaya konsumtif yang sudah mendarah daging di negara Indonesia bisa jadi merupakan dampak jangka panjang dari kebiasaan-kebiasaan hedonistik yang dimilki oleh generasi sebelum kita, atau mungkin terjadi akibat kurangnya rasa peduli terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari budaya tersebut.
Lubis (Sumartono, 2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. Nah kesimpulan dari pemaparan tersebut perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku membeli dan menggunakan barang yang tidak didasarkan padapertimbangan dan cenderung mengonsumsi terus menerus dan lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan serta ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan.
Gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang yang akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi. Gaya hidup konsumtif seseorang meluas menjadi budaya konsumtif sekelompok masyarakat. Budaya konsumtif yang sudah lama terjadi ini akan terus menerus mengakar pada generasi selanjutnya, yang dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif. Sudah semestinya generasi penerus lebih selektif dalam menerima budaya yang didapat dari dunia luar. Budaya konsumtif ini terkadang menimbulkan perilaku menyimpang seperti mencuri, karena melihat tren-tren yang sedang marak dan perekonomian yang tidak mencukupi maka terkadang seseorang lebih menghalalkan segala cara tanpa memikirkan dampaknya.
Perilaku konsumtif yang telah mewabah di Indonesia baik di kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas lambat laun berubah menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, dan akan menuntun masyarakat kepada tumbuhnya budaya konsumtif. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya budaya konsumtif adalah lingkungan sosial, ketidakmampuan menyesuaikan diri, brand awareness yang mencakup loyalitas merek, serta perluasan merek yang di lakukan perusahaan atau produsen. Jika budaya konsumtif ini terus menerus memupuk di negara Indonesia, maka lama-kelamaan akan menjadi salah satu ciri masyarakat Indonesia. Menyikapi permasalahan ini, maka bisa dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi berkunjung ke pusat perbelanjaan serta menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H