Putus harapan terkait keinginan nya bergabung dengan NATO, kini Ukraina menyatakan keinginannya untuk bergabung ke dalam Asia-Europe Meeting (ASEM).Â
Ukraina mengaku tidak ingin berpegangan kepada Rusia, hal ini tidak dinyatakan secara rinci. Namun pemaparan dalam sebuah opini Foreign Affairs karya Adam E Casey dan Seva Gunitsky cukup berkesinambungan dengan isu di atas, yaitu bahwa Rusia telah tumbuh menjadi negara yang dipimpin rezim personalis (1).Â
Lebih lanjut Casey dan Gunitsky menjelaskan bahwa rezim personalitas adalah sistem otoriter yang kekuasaannya berfokus pada satu individu yaitu pemimpin negara daripada di partai yang berkuasa atau elite militer.
 Menurut keduanya, rezim personalis ini sangat keji karena tidak memiliki saluran musyawarah terbuka dan metode institusional formal. Rezim ini berjalan melalui hubungan interpersonal dan pengaturan tidak resmi.Â
Berangkat dari hal tersebut, Ukraina memutuskan untuk membangun kedekatan dan menjalin berbagai hubungan dengan negara Blok Barat. Dalam upaya bergabung dengan NATO, Ukraina menguntungkan dalam beberapa hal salah satunya dapat memastikan keamanan di laut hitam.Â
Di sisi lain, jika Ukraina bergabung dengan NATO maka akan menyatukan Barat dan menjamin keamanan regional NATO dengan sumber daya alam yang dimilikinya.Â
Keinginannya untuk bergabung dengan NATO menarik perhatian Rusia yang menentang keras akan hal ini. Rusia akhirnya menyebabkan kekacauan dengan melakukan invasi terhadap Ukraina yang menarik perhatian dunia internasional saat ini.Â
Dalam hal ini, Ukraina berharap besar kepada NATO untuk membantunya menghadapi serangan Rusia. Namun NATO tidak bertindak dalam hal militer untuk membantu Ukraina dan malah menggantung keanggotaan Ukraina di dalam NATO.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Ukraina pada 28 Desember 1991 dan telah menjalin hubungan diplomatik sejak setahun pasca kemerdekaan Ukraina tepatnya 11 Juni 1992. Di luar konteks bilateral, Ukraina menyatakan keinginannya untuk bergabung menjadi negara anggota Asia-Europe Meeting (ASEM). Â
Asia-Europe Meeting (ASEM) merupakan sebuah forum dialog dan kerjasama antar-kawasan Asia dan Eropa yang didirikan di Bangkok tahun 1996.Â
Dengan anggota yang terus berkembang hingga mencakup 53 negara mitra yaitu 21 negara Asia, 30 negara Eropa, Sekretariat ASEAN, dan Uni Eropa forum ini bertujuan untuk menciptakan kemitraan dan kemajuan Asia-Eropa, dan memperkuat dialog yang setara juga membangun saling pengertian antara kedua kawasan (2).Â