antikorupsi kini tidak lagi monoton. mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2023 sukses menggelar sosialisasi antikorupsi dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan melalui permainan ular tangga. Kegiatan ini disambut antusias oleh siswa, karena mereka tidak hanya bermain, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai integritas dan dampak buruk korupsi.
Yogyakarta -- Inovasi dalam menyampaikan pesanPermainan ular tangga yang umumnya hanya diisi dengan angka dan kotak-kotak berpindah, di tangan mahasiswa PPG ini disulap menjadi media pembelajaran antikorupsi. Setiap kotak pada papan permainan berisi pesan moral atau studi kasus yang berkaitan dengan perilaku jujur dan tindakan korupsi. Misalnya, pada kotak tertentu, siswa yang mendapatkan kasus positif seperti "melaporkan keuangan dengan jujur" dihadiahi kesempatan naik tangga, sedangkan pada kotak dengan perilaku negatif seperti "menyalahgunakan uang kas", siswa akan turun tangga sebagai hukuman.
Sosialisasi berbasis permainan ini menjadi sarana yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga efektif dalam menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini. "Ini bukan hanya permainan, tetapi sarana edukasi yang menyenangkan. Kami ingin siswa memahami bahwa perilaku jujur akan membawa dampak positif dalam hidup mereka," ungkap salah satu mahasiswa PPG yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Para siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta merespon kegiatan ini dengan antusias. Seorang siswa kelas E4, Adela, mengaku sangat senang karena belajar tentang antikorupsi melalui permainan terasa lebih menyenangkan dibandingkan dengan cara konvensional. "Biasanya kan kalau belajar tentang hal serius seperti ini, kita hanya mendengarkan ceramah atau membaca materi. Tapi kali ini seru banget, kita sambil main, tapi tetap belajar banyak," ujar Adela dengan semangat. Senada dengan Adela, Agung, siswa kelas E4, menuturkan "Sangat menyenangkan sekali bisa bermain sembari belajar mengenai pentingnya tindakan antikorupsi" ungkapnya.
Tak hanya permainan ular tangga, sosialisasi ini juga dilanjutkan dengan pemasangan poster-poster antikorupsi di berbagai sudut sekolah. Poster yang berisi slogan dan ilustrasi menarik, seperti "Lawan Korupsi, Bangun Integritas" dan "Bersama Lawan Korupsi", ditempel di tempat-tempat strategis seperti halaman sekolah. Pesan visual ini diharapkan menjadi pengingat konstan bagi siswa untuk selalu bersikap jujur dan menolak korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain di lingkungan sekolah, kampanye ini juga diperluas ke platform media sosial. Melalui akun mahasiswa PPG, kampanye antikorupsi disebarluaskan dalam berbagai bentuk media seperti video pendek, infografis, dan meme yang memuat pesan-pesan antikorupsi. Penggunaan media sosial diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang, tidak hanya di dalam sekolah, tetapi juga masyarakat luas, khususnya kalangan remaja yang sangat aktif di media sosial.
Sosialisasi antikorupsi berbasis permainan ular tangga di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta adalah contoh nyata bagaimana pendidikan moral dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mendapat ilmu, tetapi juga terlibat secara aktif dalam memahami nilai-nilai kejujuran dan dampak negatif korupsi. Melalui berbagai inovasi ini, diharapkan siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta menjadi generasi yang memiliki integritas tinggi dan bebas dari perilaku koruptif, sekaligus mampu menularkan semangat antikorupsi ini ke lingkungan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H