Mohon tunggu...
Laila Norvika
Laila Norvika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca, mendengarkan musik, menonton film, berkebun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keistimewaan di Antara Waktu Adzan dan Iqomah

6 Juli 2024   09:37 Diperbarui: 6 Juli 2024   09:51 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Adzan dan iqomah merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat muslim, karena dikumandangkannya adzan merupakan tanda bagi umat muslim masuknya waktu sholat. Adzan adalah seruan yang isinya didominasi dengan kalimat tauhid yang berisi ajakan sholat serta ajakan untuk meraih kemenangan hidup di dunia dan akhirat. Iqomah adalah seruan pemberitahuan kepada jamaah untuk bersiap-siap berdiri untuk dilaksanakannya sholat berjamaah (Prayoga et al., 2023).
Namun, tidak hanya waktu adzan dan iqomah yang penting, akan tetapi waktu antara adzan dan iqomah ternyata juga memiliki makna penting tersendiri. Masih banyak yang belum mengetahui jeda antara waktu adzan dan iqomah adalah waktu yang sangat istimewa yang memiliki banyak keutamaan, yakni salah satu waktu diijabahnya doa (Jannati et al, 2022). Karya tulis ilmiah populer ini akan mejelaskan terkait keistimewaan di antara waktu adzan dan iqomah yang mana memiliki banyak sekali keutamaan dalam waktu tersebut.
Pembahasan
Syaikhuna Syaikh  Shalih Al-Fauzan hafizhohullah, saat mensyarahkan hadits tentang 'doa antara adzan dan iqomah tidak tertolak', beliau mengatakan;
"Kebanyakan manusia malah meninggalkan do'a antara adzan dan iqomah, Mereka menyibukkan diri dengan tilawah Al-Qur'an. Tidak ragu lagi bahwa membaca Al-Qur'an adalah amalan yang mulia. Akan tetapi tilawah Al-Qur'an bisa dilakukan di waktu lain. Menyibukkan diri dengan berdoa dan berdzikir, itu lebih utama. Karena doa yang dituntunkan pada waktu tertentu tentu lebih utama dari doa yang dipanjatkan di tempat lain."
Dapat dipahami dari penjelaskan di atas betapa istimewanya jeda waktu antara adzan dan iqomah, bahkan beliau mengatakan berdoa lebih utama dari pada membaca Al-Qur'an yang mana membaca Al-Qur'an adalah suatu ibadah yang diwajibkan untuk mengerjakannya. Sangat disayangkan apabila waktu emas ini dilewatkan begitu saja, banyak sekali amalan yang dapat kita  kerjakan bahkan sangat dianjurkan untuk mengerjakannya, namun sayangnya masih banyak yang menyepelekan atau bahkan banyak yang belum mengetahui keutamaan waktu antara adzan dan iqomah ini.
Ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk mengerjakannya, antara lain yaitu;
Berdoa
Setiap kaum muslim pasti menginginkan doanya diijbah (terkabul) oleh Allah SWT, dengan demikian perlu memperhatikan beberapa hal yang harus dipenuhi supaya doa yang kita panjatkan dapat diijabah, selain syarat diijabahnya doa kita juga perlu memperhatikan adab kapan doa tersebut dipanjatkan. Salah satu waktu terijabahnya doa yakni setelah adzan selesai dikumandangkan dan sebelum iqomah dilafalkan (Khamisatun, 2015). Dalam hadits Nabi yang diriwayatkan Anas bin Malik menjelaskan;

Artinya: "Doa tidak ditolak antara adzan dan iqomah, maka berdoalah." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud).
Setelah adzan dikumandangkan kita dianjurkan untuk membaca doa. Berikut doa setelah adzan;

Artinya: "Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan meimiliki sholat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah dia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan."
Kemudian setelah kita membaca doa seusai adzan, kita dapat berdoa memanjatkan segala keinginan kita melalui untaian doa dan berserah diri kepada Allah SWT.
Sholat Sunnah
Sholat sunnah sudah tidak asing lagi bagi umat islam, karena sholat sunnah merupakan suatu ibadah yang sangat dianjurkan oleh syariat islam untuk mengamalkannya, namun tidak di wajibkan mengerjakannya. Ada banyak sekali macam-macam sholat sunnah (Noor et al, 2017), Imam ghazali menerangkan dalam kitabnya Ihya Ulumuddin bahwa ada beberapa sholat sunnah yang berkaitan dengan sebab-sebab tertentu dan tidak berkaitan dengan waktu. Di antaranya adalah sholat sunnah antara adzan dan iqamah, beliau berkata;
:
Artinya: "Bagian keempat adalah sebagian shalat sunnah yang berkaitan sengan sebab-sebab baru dan tidak berkaitan dengan waktu, yaitu ada sembilan, shalat gerhana matahari, shalat gerhana bulan, shalat istisqa', shalat tahiyatul masjid, dua rakaat wudhu, dua rakaat antara adzan dan iqomah, dua rakaat keluar dari rumah dan dua rakaat masuk rumah."
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa sholat sunnah dua rakaat antara adzan dan iqomah bukanlah sholat sunnah qabliyah, yang mana sangat dianjurkan untuk mengerjakannya oleh nabi Muhammad saw, beliau bersabda dalam haditsnya;
. [ : : ]
Artinya ; "Diriwayatkan dari Abdullah ibn Mughaffal ia berkata: Nabi saw bersabda: Di antara setiap dua adzan (ada) shalat, di antara setiap dua adzan (ada) shalat, kemudian beliau menekankan pada kali ketiga (dengan tambahan) bagi siapa yang menghendakinya." (HR. Al-Bukhari)
Membaca Sholawat Nabi
Seperti yang sudah kita ketahui membaca sholawat Nabi adalah suatu amalan ibadah yang sangat mudah untuk dikerjakan dan juga salah satu ibadah yang dipastkan memperoleh pahalanya (Walidah et al, 2024). Oleh karena itu, membaca sholawat sangat dianjurkan oleh syariat islam untuk menunaikannya. Apalagi jika membaca sholawat dikerjakan pada waktu-waktu tertentu yang memiliki keistimewaan tersendiri, seperti waktu antara adzan dan iqomah. Jeda waktu antara adzan dan iqomah merupakan waktu yang sangat tepat untuk membaca sholawat karena menjadi salah satu waktu mustajbnya doa (Sunengsih, 2020). Hal ini sudah dijelaskan dalam hadits Nabi dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, bahwa Rasulullah saw bersabda;

Artinya: "Apabila kamu mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti yang diucapkan, kemudian bersholawatlah atasku, karena barang siapa bersholawat atasku satu kali, Allah akan bershoalawat atasnya dengan sebab itu sepuluh kali. Kemudian mintalah pada Allah untukku wasilah. Sungguh ia adalah tempat di surga yang tidak patut kecuali kepada seorang haamba di antara hamba-hamba Allah aku berharap bahwa hamba itu adalah aku. Barang siapa meminta untukku wasilah niscaya halal baginya syafaat." (HR Muslim).
 
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jeda waktu antara adzan dan iqomah merupakan suatu waktu yang begitu emas, sangat disayangkan apabila waktu tersebut ditinggalkan begitu saja, sehingga merasa rugi sekali bagi kita umat islam jika tidak menggunakan waktu tersebut dengan sebaik mungkin. Banyak sekali amalan-amalan yang dapat kita kerjakan ketika sedang menunggu dilaksanakannya sholat berjamaah seperti berdoa, mengerjakan sholat sunnah dua rakaat, membaca sholawat atas nabi dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kembali ketekunan iman kita dengan cara menggunakan waktu antara adzan dan iqomah terseebut dengan menunaikan amalan- amalan ibadah yang memiliki banyak manfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Prayoga, M., Zulkarnaen., Munandar. (2023). Sikap Non Muslim Terhadap Adzan Di Kampung Sawah Kecamatan Besting Kabuoaten Langkat. AHKAM: Hukum Islam Dan Humaniora 2(3),616-628.
Jannati,Z., Hamandia,M,R. (2022) Konsep Doa Dalam Perspektif Islam. JKPI: Jurnal Komunikasi dan Kehumasan 6(1),36-44.
Khamisatun,C. (2015). Urgensi Doa Dalam Kehidupan, SERAMBI TARBAWI: Jurnal Studi Pemikiran, Riset dan Pengembangan Pendidikan Islam. 3(1),110-117.
Noor, M., Oktaviani, N. (2018). Aplikasi Pembelajaran Sholat Sunnah Berbasis Web Mobile. Jurnal Sains dan Informatika. 3(1),43-44.
Walidah, N, Z., Alghar, Z, M., Abdussakir., Smeer, Z, B. (2024). Interegasi Islam dan Sains: Telaah Terhadapat Konsep Matematika dalam Hadits Keutamaan Membaca Shalawat. LENTERA: Indonesian Journal of Multidiscipinary Islamic Studies 6(1),16-26.
Sunengsih, S. (2020). Membaca Sholawat Dalam Perspektif Hadis. JURNAL HOLISTIC: Jurnal Studi Hadis, Keindonesiaan, Intregasi Keilmuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun