Mohon tunggu...
Laila NurIzzati
Laila NurIzzati Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Asal dalam Bertindak

15 November 2017   23:37 Diperbarui: 15 November 2017   23:40 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: inovasee.com

Hai sahabat konselor, kepribadian setiap orang pasti berbeda hal ini dapat ditinjau dari kehidupan kita sehari-hari, ketika kita berada dalam posisi konselor kita dituntut untuk memahami klien yang kita dampingi. Sebagai konselor yang baik, kita juga harus menempatkan posisi kita sebagai temannya dan juga lebih terbuka seperti asas yang telah kita ketahui yakni asas keterbukaanyang mana kita bisa terbuka dengan klien kita akan tetapi kita tidak boleh terlalu terbuka setidaknya kita dapat mengontrol sikap kita terhadap klien.

Dalam mengarahkan seorang klien, kita tidak boleh bertindak seenaknya misalkan klien kita mempunyai masalah dalam belajar, kemudian klien datang kepada kita dan kita dengan mudah mengatakan kepadanya untuk belajar secara nonstop dan melakukan privat-privat demi memperbaiki nilai ujian. 

Secara tidak langsung kita sebagai konselor yang seperti ini kita memberikan tekanan pada klien kita yang masih belajar dan kemampuan belajarnya sangat dibawah standar, maka perlakuan seorang konselor yang seperti itu akan mengakibatkan kesalahan fatal. Konselor yang professional akan memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhan  kliennya, memberikan pelayanan yang menyenangkan, memahami apa yang sedang terjadi pada kliennya.

Dalam mengarahkan klien konselor dapat menggunakan teknik memimpin,dengan menggunakan teknik memimpin ini posisi seoranng konselor berada di depan atau disamping klien dengan artian konselor harus bisa menjadi panutan dan bisa membimbing kliennya. Konselor juga berhak untuk mengarahkan pemikiran klien kepada penerimaan perkataan konselor. Untuk menggunakan teknik memimpin hendaknya memikirkan hal-hal berikut : (Hikmawati, 2011)

  • Memimpin hanya sepanjang klien dapat memberikan toleransi sesuai dengan kecakapan dan pemahamannya;
  • Memimpin bisa berbeda -- beda dari topik ke topic;
  • Memulai proses konseling dengan sedikit memimpin.

Ingatlah saat kelak kita menjadi seorang konselor maka perlakukan klien kita layaknya seorang raja dan pahami apa yang sedang dialami oleh pihak klien. Setiap masing-masing insan mempunyai kebutuhan dan kesempatan yang berbeda maka kita harus pandai-pandai dalam menghadapi klien.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun