Setiap orang pasti mempunyai jiwa penulis, entah itu penulis artikel, penulis cerpen, puisi, dsb. Akan tetapi tidak semua orang suka dan membiasakan menulis. Tulisan merupakan suatu sarana yang dapat membantu seseorang dalam berkomunikasi, hubungan antar orang akan terjalin dengan baik apabila komunikasinya juga baik.
Sebagai contoh, saat seorang mahasiswa ingin izin tidak mengikuti mata kuliah seorang dosen maka mahasiswa tersebut harus menyampaikannya dengan surat atau memo kemudian bahasa yang digunakan harus sopan dan tidak bertele-tele. Dan tidak mungkin komunikasi yang dilakukan dengan dosen menggunakan bahasa yang kurang sopan. Tidak hanya dalam izin kepada dosen menulis makalah pun juga harus sesuai dengan aturan-aturan yang disepakati, meliputi gaya selingkung, font nya, footnote atau endnote, dsb.
Disini saya akan membicarakan tentang menulis sebuah artikel, berawal dari pengalaman pribadi menulis merupakan suatu hal yang sangat aneh bagi saya, mengapa? Karena saya memang tidak suka dalam menulis, bukan tidak suka akan tetapi belum ada keinginan dalam bidang menulis. Saat pertama kali mata kuliah Bimbingan dan Konseling saya bahagia sekali karena bisa belajar mengenai problemsolving, kepribadian seseorang, dll. Akan tetapi saya menjadi kurang bersemangat ketika mendengar harus membuat sebuah artikel di setiap minggunya. Namun apalah daya kita berkewajiban untuk memenuhi tugas-tugas kuliah.
Yang menjadi kesuliatan bagi saya sendiri yakni ketika saya ingin menulis tetapi tidak menemukan topic bahsan yang sesuai dengan materi yang disampaikan teman atau dosen saya. Saya sadar bahwasannya semua itu berawal dari kurangnya wawasan yang membuat kita tidak punya ide dan juga kurangnya membaca buku atau artikel-artikel yang lain. Dengan begitu saya akan memberikan beberapa hal yang harus dilakukan sesorang sebelum menulis.
- Bacalah buku sebagai wawasan,dengan banyak -- banyak membaca buku maka kita akan lebih banyak kosa kata dan juga istilah-istilah yang dapat kita gunakan dalam menulis.
- Menulis dengan hati,menulis dengan hati ini sangat penting karena tulisan yang ditulis menggunakan hati akan terasa lebih mengena saat dibaca, dan juga lebih bermanfaat.
- Berfikir dengan hati yang bersih,ketika kita menulis pada saat hati kita bersih dalam artian kita tidak ada beban fikiran atau kita tidak sedang marah kepada seseorang, maka tulisan kita pun akan terlihat lebih bermakna. Ketika hati kita ini tidak bersih maka tulisan kita juga akan sulit dipahami.
Yah, menurut saya pribadi 3 hl diatas sangat mempengaruhi tulisan kita. Yang sangat berpengaruh kepada saya yaitu menulis dengan hati,katakanlah mood kita sedang buruk sehingga kita menulis dengan alakadarnya apalagi yang masih pemula seperti saya. Saya sendiri masih bingung saya menulis memulai darimana? apakah tullisan saya ini sudah dapat dibaca atau tidak? kalimatnya sudah relevankah ? yah,seringkali fikiran itu menghinggapi hingga saat ini. Akan tetapi kita sendiri tidak boleh putus asa karena manusia itu diciptakan untuk selalu berusaha dan tidak boleh mudah menyerah dalam hal apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H