Bullying" diselenggarakan di SDN 2 Dorolegi pada Selasa, 1 Oktober 2024. Acara ini menghadirkan Ibu Indy Ari Pratiwi, M. Pd., seorang pendidik yang berpengalaman dalam bidangnya sekaligus dosen di IAIN Kudus, sebagai narasumber utama. Kegiatan ini diadakan oleh mahasiswa KKN-MB IAIN Kudus kelompok 013 dan dihadiri oleh para siswa dari SDN 1 Dorolegi dan SDN 2 Dorolegi beserta para guru pendamping.
Dorolegi, 1 Oktober 2024 – Sebuah acara sosialisasi bertema "StopDalam sosialisasi tersebut, Ibu Indy Ari Pratiwi menyampaikan pentingnya memahami apa itu bullying, dampak buruknya terhadap psikologis korban, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan baik oleh siswa maupun guru. Narasumber juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang ramah, aman, dan bebas dari segala bentuk perundungan.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 80 siswa dari SDN 1 Dorolegi dan SDN 2 Dorolegi, bersama dengan para guru pendamping dari kedua sekolah. Kehadiran para siswa dan guru menunjukkan komitmen yang kuat dari pihak sekolah untuk mendukung program pencegahan bullying di lingkungan pendidikan.
Sosialisasi ini dilaksanakan pada pagi hari, Selasa, 1 Oktober 2024, di SDN 2 Dorolegi tersebut dipenuhi oleh antusiasme siswa yang berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab dengan narasumber.
Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap maraknya kasus bullying di kalangan pelajar. Mahasiswa KKN-MB IAIN Kudus yang mengadakan kegiatan ini berharap agar para siswa bisa lebih memahami cara berperilaku yang baik serta dampak negatif dari tindakan perundungan. Selain itu, sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan guru mengenai pentingnya pengawasan dan dukungan kepada para siswa.
Acara berlangsung interaktif, dengan siswa-siswa aktif bertanya dan memberikan pendapat mereka tentang bullying. Di akhir sesi, para siswa diajak untuk membuat komitmen bersama untuk menolak dan melawan bullying di lingkungan sekolah dan juga melakukan cap tangan "stop bullying" di benner. Dengan dukungan para guru, kegiatan ini diharapkan dapat membentuk perilaku positif dan mempererat hubungan antar siswa.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah konkret dalam menciptakan sekolah yang lebih aman dan mendidik, serta menjadi bagian dari usaha kolaboratif antara sekolah dan masyarakat untuk memberantas perundungan di kalangan anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H