Elemen-Elemen Pembentuk Kepribadian BangsaÂ
Oleh :
- R.A Sitti Laila Safitri
- Walam Tsurayya
ABSTRAK
Elemen-elemen pembentuk kepribadian bangsa Indonesia dibentuk oleh budaya, sejarah, agama, dan nilai sosial yang mencerminkan identitas unik bangsa. Artikel ini membahas peran budaya, peristiwa sejarah, dan Pancasila sebagai dasar negara dalam memperkuat persatuan dan karakter bangsa. Di tengah globalisasi, pentingnya mempertahankan identitas nasional semakin mendesak untuk menjaga martabat Indonesia di dunia. Pemahaman ini diharapkan membantu generasi muda melestarikan nilai-nilai Pancasila demi kemajuan bangsa.
Kata kunci: kerpibadian bangsa, nilai-nilai Pancasila, globalisasi dan identitas bangsa
Â
ABSTRAKÂ
The elements that form the personality of the Indonesian nation are shaped by culture, history, religion, and social values which reflect the nation's unique identity. This article discusses the role of culture, historical events, and Pancasila as the basis of the state in strengthening national unity and character. In globalization, the importance of maintaining national identity is increasingly urgent to maintain Indonesia's dignity in the world. It is hoped that this understanding will help the younger generation preserve the values of Pancasila for the sake of the nation's progress.
Keywords: national personality, Pancasila values, globalization and national identity
Â
Â
PENDAHULUAN
Artikel ini dibuat untuk mata kuliah Pancasila dengan Dosen Yuliati S.Kp. M.Kep. MM. Indonesia merupakan Negara besar mempunyai wilayah yang sangat luas dan terdiri dari belasan ribu pulau sehingga mempunyai budaya serta cara hidup masyarakat yang beragam. Perkembangan kehidupan masyarakat dari masa ke masa membentuk peradaban yang berbeda pula dan dipengaruhi dengan perkembangan globalisasi. Pembangunan peradapan masyarakat sendiri tidak bisa lepas dari peran pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana dalam mengembangkan potensi peserta didik untuk membangun karakter meliputi pengembangan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa setiap bangsa memiliki karakteristik yang unik? Mengapa orang Indonesia dikenal ramah, orang Jepang disiplin, atau orang Amerika individualis? Jawabannya terletak pada elemen-elemen pembentuk kepribadian bangsa yang kompleks dan saling terkait. Kepribadian sebuah bangsa terbentuk dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Elemen utama adalah sejarah, sejarah adalah peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah suatu bangsa, seperti perang, penjajahan, atau revolusi, akan meninggalkan bekas yang mendalam pada jiwa rakyatnya. Misalnya, pengalaman penjajahan membuat bangsa Indonesia memiliki semangat juang yang tinggi dan nasionalisme yang kuat.
Kepribadian Bangsa merupakan salah satu konsep yang sering kali dibicarakan ketika membahas tentang identitas suatu bangsa. Konsep ini memiliki hubungan yang erat dengan budaya, sejarah, serta karakteristik masyarakat suatu negara. Berbagai elemen seperti adat istiadat, nilai-nilai, norma, dan juga tingkah laku masyarakat menjadi bagian penting dalam membentuk kepribadian suatu bangsa. Sebagai sebuah bangsa yang memiliki keberagaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat, Indonesia memiliki kepribadian bangsa yang kaya dan beragam. Untuk lebih memahami konsep ini, mari kita telusuri lebih dalam mengenai pengertian, wujud, dan faktor yang membentuk kepribadian bangsa (Fatimah dan Dewi, 2021).
Memahami kepribadian bangsa sangat penting untuk membangun bangsa yang lebih baik. Dengan memahami karakteristik dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, kita dapat merumuskan kebijakan-kebijakan yang lebih tepat dan efektif. Selain itu, pemahaman terhadap kepribadian bangsa juga dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Masalah yang muncul atau ancaman bagi negara Indonesia dari pengaruh globalisasi terhadap tatanan negara merupakan suatu ancaman yang besar dan tidak bisa dianggap sepele. Dengan mudah dampak negatif dari luar yang masuk ke Indonesia, perlahan berdampak terhadap karakter bangsa. Permasalahan ini berdampak pada kehidupan masyarakat yang melupakan jati diri bangsanya yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai bentuk warga negara yang baik. Pancasila adalah suatu moral, suatu pergaulan hidup antara manusia Indonesia yang satu dengan manusia Indonesia yang lainnya tanpa memandang tingkatannya, tanpa memandang keturunannya, tanpa memandang status sosialnya (Savitri dan Dewi, 2021).
Dalam konteks globalisasi dan modernisasi, memahami kepribadian bangsa sangat penting dalam upaya melestarikan budaya dan karakteristik masyarakat suatu bangsa. Dengan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam kepribadian bangsa, diharapkan masyarakat dapat mempertahankan identitas bangsa dalam pergaulan global yang semakin terbuka.
Dengan demikian, kepribadian bangsa dapat menjadi landasan dalam upaya membangun bangsa yang berkepribadian, kuat, dan memiliki martabat di mata dunia. Melalui pemahaman yang mendalam mengenai kepribadian bangsa, diharapkan generasi muda dapat menjaga serta mengembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam kepribadian bangsa untuk keberlangsungan serta kemajuan bangsa di masa depan.
Â
PEMBAHASAN
Kepribadian bangsa tercermin dari berbagai aspek budaya yang dimiliki oleh suatu bangsa. Hal ini meliputi seni, musik, tarian, pakaian adat, bahasa, makanan khas, festival, dan berbagai tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya merupakan identitas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Di Indonesia, keberagaman budaya dari Sabang hingga Merauke mencerminkan kesatuan dalam perbedaan sebagai bagian dari kepribadian bangsa.
Sejarah suatu bangsa turut membentuk kepribadian bangsa. Peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah seperti perjuangan kemerdekaan, kepahlawanan, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari leluhur merupakan bagian penting dalam pembentukan kepribadian bangsa. Di Indonesia, semangat gotong royong, semangat kebhinekaan, dan semangat persatuan merupakan nilai-nilai yang diwariskan dari sejarah perjuangan bangsa.
Selanjutnya, agama dan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat turut membentuk kepribadian bangsa. Nilai-nilai seperti kejujuran, keramahan, toleransi, dan gotong royong menjadi bagian penting dalam membentuk karakter masyarakat suatu bangsa. Di Indonesia, keberagaman agama dan kepercayaan turut memberikan warna dalam nilai-nilai yang terkandung dalam kepribadian bangsa. Cara berpikir, cara bertindak, dan sikap masyarakat juga merupakan bagian dari kepribadian bangsa. Misalnya, jika masyarakat suatu bangsa dikenal dengan sikap yang ramah, sopan, dan selalu siap membantu, hal ini juga menjadi bagian dari kepribadian bangsa tersebut.
Pancasila hadir tidak terpisah antara sila yang satu dengan sila yang lain, tetapi sila-sila itu bersama keterkaitannya yang merupakan bagian-bagian dari keutuhan. Pancasila memberikan pemahaman dan pedoman bahwa persatuan dan kesatuan adalah proses yang tidak boleh terlewatkan, karena disini letaknya nilai-nilai keharmonisan sesama warga negara untuk menjalin kehidupan bersama mencapai Indonesia yang maju dan bermartabat. Senada dengan yang dikemukakan oleh Sihabudin bahwa, "Keanekaragaman warna di antara benda-benda yang diciptakan di alam semesta adalah manifestasi kemahakuasaan Tuhan, dan bukan suatu alasan untuk menguntungkan satu makhluk dengan merugikan makhluk lainnya".
Warga negara harus menjaga persatuan dan kesatuan untuk menciptakan kehidupan yang teratur dan seksama melalui perenungan yang mendalam untuk bertindak secara tepat di dalam masyarakat. Membumikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila harus selalu diupayakan dan dilaksanakan untuk membangkitkan semangat Pancasila pada setiap diri warga negara agar lebih memahami, mengerti, dan mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai kepribadian bangsa ini.
Kebutuhan identitas diri atau jati diri bagi sebuah bangsa di tengah maraknya globalisasi menggugah bangsa ini untuk memberdayakan nilai-nilai budaya yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan masa depan. Senada dengan yang dikemukakan oleh Meyer (2002) bahwa, "social practices into "identities" is forged from the interaction between people and that state." Identitas didapat dari hasil interaksi antar individu itu sendiri dan individu dengan negara. Berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan pertahanan keamanan diarahkan untuk menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki diri pribadi Pancasila yang mewujudkan Indonesia yang maju dan relijius. Cita-cita mulia bangsa Indonesia harus dicapai dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bersama baik dalam kawasan nasional dan internasional.
Â
PENUTUP
Kesimpulan
Kepribadian bangsa Indonesia merupakan hasil dari berbagai elemen pembentuk, termasuk budaya, sejarah, agama, nilai-nilai sosial, dan Pancasila sebagai dasar negara. Budaya mencakup seni, bahasa, pakaian adat, dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sejarah mencakup peristiwa penting yang menanamkan nilai-nilai seperti gotong royong, kebhinekaan, dan nasionalisme. Keberagaman agama dan nilai-nilai seperti toleransi dan kejujuran memperkaya karakter masyarakat. Pancasila hadir sebagai pedoman dalam menjaga persatuan, harmonisasi, dan integritas bangsa. Dengan menghadapi globalisasi, identitas bangsa harus terus diperkuat agar Indonesia tetap mempertahankan nilai-nilai yang menjadi jati dirinya dalam pergaulan global. Kepribadian bangsa ini diharapkan menjadi landasan dalam membangun masyarakay yang maju, berkepribadian kuat, dan bermatabat di mata dunia.
Â
Â
REFERENSI
Fatimah, S., & Dewi, D. A. (2021). Pengimplementasian Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Karakter Jati Diri Anak Bangsa. Antropocene: Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, Vol. 1(No. 5), 6.
Meyer, D. S.(2002) . Social Movement (Identity, Culture, dan the State). New York: Oxford University Press.
Savitri, A. S. dan Dewi, D. A. (2021). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan di Era Globalisasi. Inventa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2), 165-177. http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI